Aktivitas TPA Muara Fajar Belum Normal Bikin Pengangkutan Sampah Terlambat

Tumpukan-sampah35.jpg
(Riau Online/Annisa Alzikri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengangkutan sampah menumpuk di tepi jalanan kota terhambat, lantaran aktivitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar, Kota Pekanbaru, belum normal.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi, menyebut kondisi ini terjadi karena adanya pengalihan mekanisme pembuangan ke TPA Muara Fajar I dan TPA Muara Fajar II. 

Saat ini jalur penimbangan sampah hanya bisa dipakai satu jalur untuk saat ini. Armada pengangkutan sampah pun bergantian melakukan pembuangan sampah. 

Armada angkutan sampah juga harus antre lebih lama karena kondisi ini. Keterlambatan ini menyebabkan banyak sampah tidak terangkut dan sudah berlangsung selama satu bulan ini.

"Untuk memperlancar sirkulasi angkutan sampah ke ritasi berikutnya, maka pembuangan sampah untuk sementara ke TPA Muara Fajar I," kata Hendra, Minggu 29 Oktober 2023.



Menurutnya, area di TPA Muara Fajar I memang belum dimanfaatkan sehingga bisa dipakai untuk pembuangan. Luas lahan yang tersedia di kawasan tersebut mencapai 2,5 hektar dengan kedalaman berkisar tujuh meter.

Lokasi pembuangan baru ini memungkinkan adanya tambahan ritasi pengangkutan sampah hingga tiga ritasi. Awalnya ritasi angkutan sampah hanya satu hingga dua ritasi saja karena terjadinya permasalahan di TPA Muara Fajar.

"Banyaknya ritasi pengangkutan sampah tentu mempengaruhi kondisi tumpukan sampah di jalanan kota, kalau terlambat tentu ada tumpukan," bebernya.

Adanya tempat pembuangan sementara ini memberi waktu DLHK Kota Pekanbaru membenahi TPA Muara Fajar. Apalagi tingkat tumpukan sampah di TPA Muara Fajar II mulai mengkhawatirkan.

Pihaknya pun melakukan pembuatan jalur baru di TPA Muara Fajar II. Mereka menanti tambahan unit alat berat baru karena terdapat alat berat yang mengalami kerusakan.

"Maka butuh tambahan sejumlah tambahan ekskavator, kita upayakan peminjaman alat berat ke Dinas PUPR," tutupnya.