Cerita di Balik Tugu Bambu Runcing di Kota Pekanbaru, Simbol Perjuangan Masyarakat

Tugu-Bambu-Runcing.jpg
(Abimasarmansyah/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tugu Bambu Runcing berdiri di pertigaan antara Jalan Diponegoro dan Jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru. Tugu ini melambangkan keberanian dan pengorbanan dalam meraih kemerdekaan serta simbol dari perjuangan masyarakat Pekanbaru di masa penjajahan.

Ketika itu, para pejuang memang memilih bambu runcing sebagai senjata melawan penjajah. Bambu runcing dipilih karena ketiadaan dan kekurangan peralatan perang. Sementara perjuangan harus dilanjutkan.

Tugu Bambu Runcing diresmikan oleh Gubernur Riau, Imam Munandar, pada 23 Maret 1987. Bangunan Tugu Bambu Runcing berbentuk persegi delapan dan bagian atas terdapat 3 batang bambu. Bagian dasar yang berbentuk persegi delapan terdapat relief sejarah perjuangan Indonesia yaitu pada 1928 saat diadakan kongres pemuda yang melahirkan deklarasi sumpah pemuda.

Di sisi lain terdapat relief yang menggambarkan kondisi pada 1945 masa Kemerdekaan Indonesia. Di sisi selanjutnya terdapat relief 1966 tentang pahlawan revolusi dan kekejaman gerakan organisasi di Indonesia, satu di antaranya G30S/PKI.



Di sisi terakhir terdapat relief Riau masa kini, dengan budaya 8K yaitu kebersihan lingkungan, ketertiban umum, kelestarian alam, kesehatan masyarakat, kesejahteraan masyarakat, kerukunan hidup, kewajiban belajar, dan kewaspadaan nasional.

Tugu ini menjadi satu di antara tugu ikonik Kota Pekanbaru yang harus kamu kunjungi.

Artikel ini ditulis A.Bimas Armansyah, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE