RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sejumlah lokasi menjadi titik rawan balapan liar di Kota Pekanbaru. Adanya aksi balap liar sangat meresahkan masyarakat karena menggunakan jalan umum dan membahayakan pengguna jalan lain.
Lokasi kerap dijadikan jalur balap liar di antaranya Jalan Naga Sakti, Jalan Yos Sudarso, Jalan Diponegoro dan Jalan Cut Nyak Dien. Selain itu, sekitar Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru Tenayan Raya dan Jalan Tuanku Tambusai juga kerap jadi lokasi balap liar.
"Untuk titik rawan balapan liar cukup banyak. Jalan Diponegoro dan Jalan Arifin Achmad jadi trek paling favorit karena jalannya mulus. Mereka juga memilih di sekitar perkantoran pemko di Tenayan Raya karena kondisinya sepi saat malam," beber Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Jefri Siagian, dalam Rapat Forkopimda Kota Pekanbaru.
Ia menyebut, kepolisian rutin melakukan razia dan patroli di titik rawan balap liar. Apalagi banyak dari pelaku balapan liar ternyata masih berstatus pelajar. Meski begitu, petugas masih kucing-kucingan dalam upaya penertiban balapan liar.
"Antara kita petugas masih kucing-kucingan. Mereka tak ada rasa khawatir dengan adanya petugas. Jadi upaya kita ketika mereka sedang parkir," jelasnya.
Menurutnya, petugas melakukan patroli untuk mencegah terjadinya balapan liar agar tidak memakan korban. Jefri mengaku miris dengan kondisi ini sehingga tim melakukan penindakan terhadap pelajar yang ikut bakal liar.
"Kita sudah menindak 38 pelaku balapan liar. Sebanyak 60 persen pelaku balap liar di Kota Pekanbaru merupakan pelajar. Ada yang kita tilang, ada juga yang kita beri teguran. Kalau pelajar, kita ingatkan agar dijemput orang tua," ujarnya.
Tim Satlantas Polresta Pekanbaru juga melakukan pencegahan dengan mengirimkan surat ke sekolah di Pekanbaru agar pihak sekolah bisa memberi edukasi terhadap keselamatan berkendara.
"Kita ingin mencegah terjadinya kecelakaan dalam balap liar. Jangan sampai mereka menjadi korbannya," tegasnya.