RIAU ONLINE, PEKANBARU - Rencana investasi Rempang Eco City di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau, berujung penolakan dari masyarakat tempatan yang menolak direlokasi. Rencana relokasi masyarakat Pulau Rempang bahkan sempat menuai konflik dengan aparat.
Kesultanan Pelalawan meminta pemerintah pusat untuk menyelesaikan masalah ini secara bijaksana dan manusiawi. Bahkan, PDYM Sultan Pelalawan X Sultan Syarif Kamaruddin telah menulis sepucuk surat untuk Presiden Joko Widodo pada 28 September 2023.
Datuk Bendahara Kesultanan Pelalawan selaku juru bicara kesultanan, Tengku Zulmizan Farinja Assegaf mengatakan melalui surat itu Kesultanan Pelalawan berharap pemerintah dalam menghadapi permasalahan masyarakat Pulau Rempang dengan cara-cara yang patut, bijaksana, beradab, beradat, dengan pendekatan persuasif dan manusia.
"Masyarakat tempatan yang merupakan pemilik sah kampung halaman dan tanah tumpah darah mereka, yakni Pulau Rempang tersebut," kata dia, melalui keterangan resmi yang diterima RIAU ONLINE, Rabu, 4 Oktober 2023.
Menurutnya, investasi yang akan dilakukan hendaknya juga atas kehendak dan izin masyarakat tempatan. Selain itu, kata dia, pengambilan keputusan hendaknya lebih mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan investor.
Pernyataan PDYM Sultan Pelalawan X sebagai dukungan moral terhadap untuk Masyarakat Melayu Pulau Rempang:
- PDYM Sultan Pelalawan X menyatakan rasa sedih dan keprihatinan yang mendalam atas permasalahan yang sedang mendera saudara-saudara sebangsa Melayu di Pulau Rempang, terkait investasi yang megabaikan kepentingan dan menistakan marwah masyarakat Melayu tempatan.
- PDYM Sultan Pelalawan X menyerukan kepada masyarakat Pulau Rempang, khususnya saudara sebangsa Melayu agar dalam berjuang kiranya senantiasa menjaga sikap istiqomah dalam kesabaran dan tawwakal kepada Allah Subhanahu Wa Taala.
- PDYM Sultan Pelalawan X menyerukan kepada segenap bangsa Melayu agar senantiasa mendukung dan mendoakan perjuangan saudara sebangsa Puak Melayu
- Pulau Rempang dalam semangat “Senasib sepenanggungan, seaib semalu, seiya sekata, seciap bak ayamsedencing bak besi serumpun bagai serai. Tak kan Melayu hilang di bumi!”
Kesultanan Pelalawan menaruh harapan agar permasalahan ini segera berakhir. Pemerintah diharapkan dapat mengedepankan kebijaksanaan dalam menghadapi situasi buruk yang terjadi di Pulau Rempang.
"Kiranya pihak-pihak terkait dalam kapasitas masing-masing mengambil peran dengan mendahulukan akal budi daripada nafsu duniawi sehingga hal-hal yang bersifat kemudhoratan dansituasi buruk tidak terjadi pada masa hadapan, terutama terhadap masyarakat yang selalu dalam posisi sebagai kaum
mustadhafin (miskin, lemah dan tertindas)," tutupnya.