RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pada Minggu 14 Agustus 2023, Profesor Tabrani Rab menghembuskan nafas terakhirnya dan beranjak dari kehidupan fana. Namun, sosoknya yang memberi kesan kuat seorang pejuang, masih melekat dalam kenangan para sahabat dan keluarga.
Sebuah agenda bertemakan "Mengenang Profesor Tabrani Rab" kemudian digelar di Menara Dang Merdu BRK Syariah, Kota Pekanbaru, Sabtu 30 September 2023. Agenda ini menjadi wadah bagi sahabat dan sanak keluarga untuk berbagi kenangan tentang sosok Rab Tabrani yang memberikan inspirasi semasa hidupnya.
Agenda tersebut diisi dengan rangkaian acara diskusi membaca Tabrani, Parade Puisi tentang Tabrani dan ziarah makam.
Ketua Panitia, Muhammad Herwan mengatakan "Mengenang Tabrani Rab" digagas oleh Azlaini Agus dan Diana Tabrani bersama Fachri Yasin, Fakhrunnas MA Jabbar, Husnu Abadi, dan Mosthamir Thalib.
"Pakcik Tabrani, adalah satu di antara sedikit tokoh besar Riau yang fenomenal. Sosok kritis, cerdas dan unik. Tokoh multidimensi, tokoh pergerakan antar era (angkatan 66, 80-an, 90-an dan reformasi,red) dan juga aktivis sejak muda dan sepanjang hayat. Terakhir almarhum dikenal dan dijuluki sebagai Presiden Riau Merdeka, yang sekaligus menjadi titik balik Riau diperhitungkan oleh pemerintah pusat," ujarnya.
Pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Provinsi Riau, 9 Agustus 2023 lalu, Tabrani telah dihargai atas jasa-jasanya sebagai “Tokoh Pejuang Riau” pada bidang perjuangan politik, dan pendidikan sosial budaya.
Herwan melanjutkan, di Balai Dang Merdu yang menjadi lokasi acara tersebut juga menjadi saksi terjadinya perdebatan sengit dan pemungutan suara opsi Riau Merdeka yang dilontarkan oleh Tabrani Rab dalam Kongres Rakyat Riau II pada 23 tahun yang lalu.
Diana Tabrani yang merupakan putri dari Tabrani dalam pemaparannya mengatakan sosok sang ayah sebagai seorang pejuang sangat keras. Sosok itu pula yang menempa anak-anaknya agar tidak bermental meminta-minta dan tahan banting dalam menghadapi kehidupan.
Ayahnya juga dikenang sebagai sosok yang berjuang untuk masyarakat. Sehingga menjadi motivasi terbentuknya Rumah Sakit Tabrani, sekolah hingga panti asuhan.
"Mudah-mudahan apa yang ayah saya perjuangkan untuk negeri ini jadi inspirasi bagi generasi selanjutnya," tukasnya.
Acara dilanjutkan dengan diskusi membaca Tabrani dengan menghadirkan para tokoh, serta sahabat Tabrani semasa hidupnya.
Diskusi berjalan hangat dengan pembicara antara lain Prof Muchtar Ahmad, Azlaini Agus, Dr Alfitra Salam, Rida K Liamsi, Diana Tabrani, Darul Huda, dengan moderator Fachri Yasin.