Rentetan Curhatan Masyarakat saat Muflihun Menyapa di Kecamatan Senapelan

Muflihun-di-kecamatan-senapelan.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masyarakat di Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, menyampaikan keluh kesah langsung kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, Minggu 17 September 2023.

Masyarakat, RT RW, lurah hingga camat, mengeluhkan berbagai persoalan di wilayahnya. Keluhan itu disampaikan dalam agenda Bang Uun Menyapa yang berlangsung di Jalan M.Ali, Kelurahan Padang Terubuk.

Persoalan sampah menjadi pembahasan cukup alot dalam ruang diskusi. Masyarakat masih mengeluhkan proses pengangkutan sampah yang kini dilakukan pihak ketiga.

"Saat ini pengelolaan sampah oleh DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan,red) dan pihak ketiga, namun ini berjalan kurang baik, saya ingin ini kembali lagi ke kecamatan. Namun saya ingin semua bertanggung jawab, RT RW dan lurah," kata Muflihun dan forum diskusi tersebut.

Dirinya tak menampik saat ini ada masyarakat membayar iuran untuk angkutan mandiri. Sementara untuk retribusi, setiap rumah hanya dikenakan biaya kebersihan Rp 10 ribu.

"Tapi kita sering dapati banyaknya angkutan mandiri, pungut uang tapi sampah tetap dibuang sembarangan. Jadi, RT RW tolong kembali dipastikan, apakah itu retribusi atau iuran. Kalau retribusi hanya Rp 10 ribu setiap rumah tangga," jelasnya.


Muflihun menegaskan bahwa retribusi yang dipungut wajib diserahkan untuk kas negara. Oknum yang memungut retribusi tapi tidak setor, maka bisa berurusan dengan lembaga penegak hukum.

"Kalau ada oknum masyarakat meminta uang kebersihan, laporkan saja, Pak Kapolsek siap menangkap, karena soal retribusi ini kita diatur oleh peraturan daerah," jelasnya.

Sejumlah warga maupun RT RW juga mengeluhkan kondisi jalan rusak. Mereka menyebut, kondisi ruas Jalan Teratai masih banyak yang rusak parah.

"Ada juga jalan rusak karena proyek galian pipa air minum," ungkap warga.

Menjawab kondisi tersebut, Muflihun menyebut bahwa pemerintah kota tidak bisa melakukan overlay saat proyek belum rampung.

"Kondisi jalan yang di IPAL itu tidak bisa kita overlay, begitu juga dengan yang sedang pengerjaan PDAM. Tapi saya juga heran ini mengapa seperti di Jalan Sudirman belum ada sebulan kita nikmati sudah dirusak lagi, dilubangi lagi, ini kan ada yang miss-kom. Tapi sudah kami atensi ke Dirut PDAM," paparnya.

Sejumlah keluhan lainnya dari masyarakat yakni terkait lampu jalan, kabel fiber optik, hingga UMKM. Mereka juga menyampaikan terkait persoalan yang ada di bidang kesehatan seperti program stunting dan insentif posyandu.

"Program unggulan yang tidak sampai ke kami, seperti UHC. Selain itu, peluang beasiswa yang mestinya diperbanyak," sebut perwakilan RW.

Muflihun dalam kesempatan tersebut juga memaparkan kondisi terkini serta upaya pemerintah kota mengatasi berbagai persoalan yang ada.

"Kita berupaya secara bertahap menjadikan Kota Pekanbaru Bergerak, Tumbuh dan Bermarwah," tuturnya.