Jejak Gubernur Riau dari Masa ke Masa di Bumi Lancang Kuning

Syamsuar812.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Riau merupakan provinsi  pemekaran dari Sumatera Tengah yang bergabung dengan Sumatera Barat dan Jambi. Pada 9 Agustus 1957, Bumi Lancang Kuning resmi tertera dalam Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957.

Lalu Siapa saja putra terbaik bangsa yang pernah menduduki bangku kepemimpinan tertinggi di Provinsi Riau? Sudah 66 tahun Bumi Lancang Kuning ini berdiri, belasan putra terbaik bangsa sudah memimpin daerah ini.

Saat ini Riau dipimpin oleh seorang Gubernur Riau Syamsuar. Lalu, siapa saja sosok yang memimpin Riau dari masa ke masa:

1. S.M. Amin

Gubri1

dipersip.riau.go.id

Sutan Muhammad Amin biasa dikenal dengan S.M Amin merupakan Gubernur pertama di Provinsi Riau. Amin menjabat pada periode 1958-1960. Lahir di Aceh berketurunan Batak Mandailing, Amin menjadi seorang Advokat setelah menyelesaikan studinya di Sekolah Hukum Batavia. 

Siapa sangka? Amin ternyata juga seorang Pejuang kemerdekaan dan pernah menjabat menjadi Gubernur Muda Sumatera dan Kementerian dalam Negeri. Amin juga dikenang sebagai salah satu tokoh pahlawan nasional dengan juluki “advokat muda yang berkepandaian cukup” sudah banyak kasus yang terselesaikan di tangannya. Nama Amin sekarang diabadikan sebagai nama Jalan di Kota bertuah Pekanbaru.

2. Kaharuddin Nasution

Gubri2

dipersip.riau.go.id

Merupakan Gubernur Riau kedua menjabat pada periode 1960-1966. Lahir Sumatera Utara, 23 Juni 1925. Selain menjadi Gubernur Riau Kaharuddin juga pernah menjadi Gubernur Sumatera Utara menggantikan EWP Tambunan dan Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan. 

Selama menjabat ia banyak membangun infrastruktur jalan sebab jalan merupakan urat nadi perekonomian, ia juga berperan penting dalam kondisi keamanan dan kedamaian pasca Riau menjadi sebuah provinsi, membuat kerukunan umat beragama dengan meletakan masjid dan gereja secara berhadapan yaitu Masjid Raya An-Nur dan Gereja HKBP Hang Tuah. Kaharuddin juga diabadikan menjadi nama stadion di Pekanbaru. 

3. Arifin Ahmad

Gubri3

dipersip.riau.go.id

Brigadir Jenderal TNI (Purn.) H. Arifin Achmad menjabat dari periode 1966-1978. Arifin merupakan salah satu tokoh pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda di Riau, juga merupakan putra daerah pertama di Provinsi Riau yang mendapat pangkat Jenderal, dan Gubernur pertama Riau asli Putra daerah. selama menjabat ia menghidupkan kembali nilai-nilai adat melayu ditanah Riau dalam pemerintahan dan sosial sehingga beliau mendapat gelar adat yaitu “Seri Indera Perkasa Negeri”. Ia mempelopori terbentuknya Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) dan semasa menjabat ia membangun perekonomian Riau untuk lebih mapan salah satu programnya kekayaan alam seperti Migas. Nama beliau juga diabadikan menjadi nama salah satu rumah sakit di Pekanbaru.

4. H.R. Soebrantas

gubri4

dipersip.riau.go.id

HR. Soebrantas Siswanto merupakan Gubernur Riau keempat, menjabat pada periode tahun 1978-1980. Soebrantas diabadikan menjadi nama jalan yang terletak di kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau. Ia merupakan Gubernur Riau dengan periode tersingkat. 

Awalnya ia menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Kampar, pengangkatan ia menjadi Gubernur Riau atas mandat dari Presiden Soeharto untuk menggantikan Arifin Achmad yang masa baktinya sudah habis. Meski menjabat dengan periode tersingkat beliau dikenal masyarakat sebagai Bapak Pembangunan Riau.

5. Prapto Prayitno (Plt)

gubri5

dipersip.riau.go.id

Mayor Jenderal TNI (Purn) R. Prapto Prayitno merupakan Gubernur Riau Transisi atau Pelaksana Tugas (Plt), menjabat pada periode 1980 menggantikan HR. Subrantas Siswanto. Prapto lahir pada 6 Juli 1925 di Sragen. Prapto adalah seorang perwira tinggi, birokrat, politikus, sekaligus pejabat tinggi negara. Selain menjadi Gubernur Riau Transisi, Prapto pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri dan Duta Besar Indonesia untuk Swiss.



6. Imam Munandar

gubri6

dipersip.riau.go.id

Mayor Jenderal TNI (Purn) Imam Munandar menjabat pada periode 1980-1988. Semasa menjabat ia banyak melaksanakan program pembangunan ekonomi sektor pertanian, seperti menggiatkan pertanian di daerah yang terkenal dengan ladang-ladang minyak. Produksi pangan ditingkatkannya melalui program intensifikasi khusus (insus) Operasi Riau Makmur. Untuk perkebunan kelapa sawit, ia menyiapkan lahan seluas 600 ribu hektar. 

ia juga dikenal dengan sosok yang tegas, dan senang humor. Munandar menerima gelar Datuk Lela Wangsa “panglima perkasa pelindung bangsa” dan Paklung “yang dituakan”. Munandar juga pendiri dan Ketua Presidium Universitas Lancang Kuning (Unilak), Pekanbaru.

7. Baharudin Yusuf (Plh)

gubri7

dipersip.riau.go.id

Baharudin Yusuf (Plh) merupakan Gubernur Riau Transisi kedua atau Pelaksana Harian. Awalnya Yusuf adalah Wakil Gubernur Riau dari Imam Munandar, setelah 3 gubernur tidak memiliki wakil. Yusuf menjabat pada periode 1988, tidak banyak yang dilakukannya, selama menjabat Yusuf hanya meneruskan kebijakan yang telah dibuat oleh Gubernur sebelumnya Imam Munandar.

8. Atar Sibero

gubri8

dipersip.riau.go.id

Atar Sibero juga merupakan Gubernur Riau Transisi atau Pelaksana Tugas menggantikan Baharuddin Yusuf. Atar menjabat pada periode 1988, sebelum menjabat sebagai Gubernur Riau Transisi, ia pernah menjabat sebagai Kabag Keuangan Daerah Depdagri, Pembinaan Anggaran Daerah Depdagri, Kadit Perekonomian Pembangunan Daerah Depdagri, Dirjen Bangda Depdagri, Direktur Pembangunan Depdagri, Dirjen PUOD Depdagri, dan setelah selesai menjabat Gubernur Riau Transisi, Atar bergabung menjadi Anggota DPR RI Fraksi Karya Pembangunan.

9.  Soeripto

gubri9

dipersip.riau.go.id

Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purn) Soeripto merupakan Gubernur Riau keenam, menjabat selama dua periode pada 1988-1998. Pria berperawakan tegap ini kelahiran Madiun 18 November 1934, Soeripto dikenal sebagai sosok yang ramah dan dekat dengan kalangan wartawan. Bahkan ia menjadi salah satu tokoh yang semangat membangun media di Riau. 

Jika pendahulunya banyak tidak memiliki wakil, Soeripto tampil berbeda tidak ingin mengikuti jejak pendahulunya. ia memiliki wakil. Tak tanggung-tanggung ia memiliki dua wakil sekaligus, yaitu Firdaus Malik dan Rustam S Abrus. Namun Firdaus tidak lama menjabat sebagai Wakil Gubernur Riau, ia digantikan oleh Rivai Rachman. Sayangnya di akhir-akhir masa jabatannya, Soeripto mengalami masa reformasi, yang berimbas pelaksanaan demo penuntutan mundur Soeripto.

10. Saleh Djasit

gubri10

dipersip.riau.go.id

Brigadir Jenderal TNI (Purn) Saleh Djasit, merupakan Gubernur Riau ketujuh, menjabat pada periode 1998-2003. Tidak kalah dengan pendahulunya, Saleh juga memiliki wakil hingga tiga orang, yaitu Rivai Rachman, Rustam S Abrus dan Raja Aziz. 

Saleh dikenal sebagai sosok yang sangat berperan dalam pengembangan beberapa universitas di Riau, di antara perannya adalah perubahan IAIN SUSQA RIAU menjadi UIN SUSKA RIAU, pendirian fakultas kedokteran UNRI dan masih banyak lagi. Saleh juga dinilai berjasa mengangkat PSPS Pekanbaru menjadi klub utama Indonesia, bahkan pernah menjadi klub dengan pemain dan pelatih termahal di indonesia. 

Sebelum menjadi seorang Gubernur Riau, Saleh pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Kampar. Di balik segudang prestasi yang dicapai Saleh, ia tidak dapat mempertahankan integritas kepemimpinannya dan berakhir mendekam dalam penjara sebab tersandung kasus korupsi pengadaan 20 mobil pemadam kebakaran.

11. M. Rusli Zainal

gubri11

dipersip.riau.go.id

M. Rusli Zainal merupakan seorang politikus indonesia, sebelumnya Rusli pernah menjabat sebagai Bupati Indragiri Hilir. Rusli menjabat selama dua periode pada 2003-2013. Ia terkenal dengan slogan K2I (Kemiskinan, Kebodohan, Infrastruktur). Rusli dianggap berhasil menggali potensi Riau dan mampu memberdayakan masyarakat. Tapi sayangnya Rusli berakhir mendekam dalam penjara atas kasus korupsi yaitu korupsi izin pembalakan liar, dan PON XVIII Riau.

12. Annas Maamun

gubri12

dipersip.riau.go.id

Annas Maamun, Gubernur Riau yang menjabat pada periode 2014-2016. Sebelumnya Annas menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir selama 2 periode bersama wakilnya Suyatno. Baru 2 tahun menjabat, Annas terlibat dalam kasus suap dan masih banyak lagi seperti dugaan pelecehan seksual terhadap putri dari mantan anggota DPD Riau dan dugaan nepotisme.

13.  Arsyad Juliandi Rachman

gubri13

dipersip.riau.go.id

Arsyad Juliandi Rachman biasa disapa Andi Rachman, Gubernur Riau periode 2016-2018. Sebelumnya Arsyad pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Riau dan Anggota DPR RI fraksi Golkar. Arsyad adalah seorang pengusaha dan politisi, ia dikenal oleh masyarakat sebagai sosok pemimpin ideal tak grasa-grusu, visi misi jelas, dan rendah hati.

14.  Wan Thamrin Hasyim

gubri14

dipersip.riau.go.id

Wan Thamrin Hasyim merupakan Gubernur Riau periode 2018-2019. Lahir pada 27 Desember 1944, Bagansiapiapi, Riau. Wan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Riau dan pernah menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir. Wan adalah politisi Indonesia berasal dari Riau, ia menjadi Gubernur Riau kedua di Indonesia yang menjabat tanpa melalui pemilihan, baik dari rakyat maupun anggota DPRD setelah Djarot Saiful Hidayat di DKI Jakarta. 

Salah satu fasilitas atau infrastruktur pembangunan yang dibuat dan bermanfaat hingga hari ini adalah Jembatan Siak IV dan 2 flyover, yakni di perempatan jalan Soekarno Hatta, Soebrantas, Adi Sucipto dan  Jalan Nangka.

15. Syamsuar

gubri15

dipersip.riau.go.id

Syamsuar merupakan Gubernur Riau yang sedang menjabat saat ini. Lahir 8 Juni 1954, Desa Jumrah, Rokan Hilir, Riau. Memiliki gelar adat “Datuk Seri Setia Amanah”. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Riau, Syamsuar pernah menjabat sebagai Bupati Siak dua periode pada 2011-2019, menjabat Wakil Bupati periode 2001-2006. 

Saat menjadi Bupati Siak, Syamsuar mengamanatkan pemakaian Tanjak, penutup kepala tradisional Melayu bagi pegawai negeri, dan amanat tersebut berjalan sampai ia menjadi Gubernur Riau, meski tidak setiap hari. Ia juga aktif mengembangkan sektor budaya dan olahraga, membangun dan memperbaiki infrastruktur yang ada di Provinsi Riau.

Artikel ini ditulis A. Bimas Armansyah, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE