Viral Rektor dan Dosen UIN Suska Riau, Diduga Ada Tindak Pidana Korupsi

Tangkapan-layar-rektor-uin-cekcok.jpg
(Instagram/@zona.minang)

RIAU ONLINE - Adu mulut antara sivitas akademika Universtas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarih Kasim (Suska) Riau, viral di media sosial. Dua orang pria paruh baya itu merupakan rektor dan dosen di kampus tersebut.

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan Rektor UIN Suska, Khairunnas Rajab, mengenakan kemeja putih berada di selasar masjid kampus UIN Suska. Sedangkan seorang lainnya adalah dosen bernama Irwandra.

Keduanya tampak cekcok menggunakan bahasa Minangkabau. Sementara, satpam di lokasi tersebut sudah berjaga mendampingi keduanya.

Khairunnas awalnya dihampiri Irwandra dan meminta untuk berbincang di ruangan rektor, sebagaimana dilansir Suara.com, Rabu, 13 September 2023.

Sang rektor yang duduk di anak tangga selasar masjid lantas mempertanyakan maksud dan keinginan dosen tersebut. Ia bahkan sempat mempersilahkan Irwandra untuk memukulnya hingga mengangkat dan melepas sejenak peci dan menyodorkan kepalanya.

Irwandra dan perekam video yang diduga merupakan dosen lainnta menolak permintaan Khairunnas itu. Amarah Khairunnas pun nampak sedikit memuncak.

Perekam video juga mengatakan akan mengunggah dan menyebarluaskan kejadian tersebut ke media sosial. Khairunnas pun menegaskan bahwa dirinya tak takut dengan ancaman itu dan mempersilahkan mereka membuat viral cekcok tersebut.

Ia menuding Irwandra sebelumnya memang ingin memukul dirinya. Lagi, kedua dosen tersebut membantah tuduhan itu dan mereka mengaku hanya ingin mengajak Khairunnas berbincang baik-baik.

Pria berkacamata itu juga sempat menuturkan sambil mengungkit kalau dosen tersebut pernah memukul meja seorang sivitas akademika lainnya hingga tak jadi meminum obat.

Namun, dosen itu kembali membantah tuduhan rektor UIN Suska tersebut. Mereka bersikeras hendak berbincang dengan Khairunnas saat itu juga di gedung rektorat.



Khairunnas pun tetap menolak ajaran mereka dan ingin perbincangan dilakukan di tempat kejadian tersebut.

Sambil berargumen, Khairunnas pun menanggapi santai kalau mereka (dosen-dosen) yang diketahui telah melaporkannya ke pihak kepolisian dan tinggal menunggu proses hukum berjalan saja.

Tak lama, amarah dosen itu pun mulai tersulut. Dosen itu menantang dan mengajak sang rektor menyelesaikan masalahnya di luar kampus secara pribadi.

Khairunnas kembali menolak dengan alasan saat itu merupakan jam kerja atau jam kantor. Ia bahkan tak menganggap Irwandra sebagai dosen di kampus tersebut.

Sang rektor pun menawarkan waktu pertemuan yang diinginkan dirinya, yaitu sesudah jam pulang kantor. Dirinya juga membebaskan tempat pertemuan itu.

Kedua dosen itu menyanggah dan tetap bersikeras agar perbincangan dilakukan di ruang rektor karena sang rektor sempat beralasan bahwa saat itu adalah jam kantor.

Kedua dosen tersebut menuding sang rektor selama ini hanya bisa mengancam dan telah merampas hak orang lain.

Khairunnas kembali menanggapi santai dosen-dosen yang sebelumnya melaporkan dirinya ke Polda Riau dan KPK.

Ia tampak kesal, lantas mengatakan bahwa dosen tersebut "haram" menyentuh dirinya. Ia pun tak ingin menanggapi maksud Irwandra.

Mereka (pihak dosen) mempertanyakan letak ketidakjelasan maksud tersebut. Kedua dosen itu juga berargumen kalau yang mengangkat mereka adalah negara bukan sang rektor.

Beberapa pihak termasuk beberapa dosen yang ada di situ pun menyarankan dan mengajak untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara di ruangan atau gedung rektorat.

Lagi, Khairunnas enggan mengiyakan ajakan tersebut dan mempersilahkan Irwandra serta yang lainnya datang ke gedung rektorat tanpa dirinya dengan alasan masih jam kantor.

Ia juga berujar, bahwa siapa saja (ingin) bertemu pihak rektorat itu memiliki satuan perangkat kerja.

Irwandra menganggap Khairunnas menghindar dari para dosen beberapa hari ke belakang. Khairunnas membantah tuduhan itu dengan umpatan.

Khairunnas kembali mempersilahkan Irwandra dan dosen lainnya untuk datang dan menunggunya di gedung rektorat— mengaku tak akan kabur dari ruangan serta akan menemui Irwandra juga para dosen lainnya.

Cekcok tersebut dipicu karena adanya dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan pihak rektorat.

Hingga saat ini video yang diunggah akun Tiktok @ig.kisaranda_siregar tersebut telah ditonton pengguna Tiktok lebih dari dari 452 ribu kali, disukai 11 ribu kali serta dipenuhi lebih dari 1000 komentar.