Bangkit dari Covid-19, Riau Dituntut untuk Stabilkan Ekonomi dan Berinovasi

Gubernur-RIau-pimpin-upacara-hut-riau.jpg
(SOFIAH/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Di HUT ke-66 Provinsi Riau, Gubernur Riau, Syamsuar, mengatakan Bumi Lancang Kuning saat ini tengah dituntut untuk dapat menstabilkan ekonomi dan berinovasi setelah tiga tahun menghadapi Covid-19.

"Tiga tahun lamanya, kita berusaha bertahan, bangkit, dan berhasil melawan pandemi Covid-19. Selain fokus pada penanganan dan pemulihan dampak Covid-19, kita dituntut untuk dapat berinovasi, dengan terus bersinergi menyatukan visi dan misi dalam mewujudkan pembangunan Provinsi Riau yang telah direncanakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019-2024," urainya, Rabu, 9 Agustus 2023.

Pada RPJMD 2019-2024, lanjut Syamsuar pertumbuhan ekonomi Riau ditargetkan sebesar 3,75%. Sementara, ekonomi Riau Triwulan II 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,88% (y-ony), melewati target yang telah ditetapkan. Riau pun menjadi provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia.

Syamsuar menambahkan, inflasi di Riau juga menurun. Pada Juli 2023 capaian inflasi hanya 1.96 persen dibanding Juli 2022 7.04 persen.



"Perekonomian Riau menunjukkan tren pemulihan yang kuat. Menurut data BPS Provinsi Riau, terjadi penurunan jumlah penduduk miskin di Provinsi Riau. Pada tahun 2022, jumlah penduduk miskin tercatat 500,81 ribu jiwa, menjadi 485,03 ribu jiwa di tahun 2023," terangnya.

Syamsuar menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menargetkan kemiskinan ekstrem mendekati 0% pada 2024.

Sebagai tindak lanjut, orang nomor satu di Riau itu menyebut sudah membuat program pengurangan beban masyarakat dan peningkatan pendapatan melalui dengan Pembangunan Rumah Layak Huni dari tahun 2019-2022 sebanyak 3.925 unit. 

Kemudian, pada 2023 ini juga telah disiapkan anggaran sebesar Rp54,5 miliar untuk 707 Rumah Layak Huni. Sebelumnya, bantuan juga disalurkan melalui Badan Amil Zakat Riau dari tahun 2019-2022 sebesar Rp 83,6 miliar.