RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi bencana yang kerap melanda Bumi Lancang Kuning. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyebut Riau sebagai satu dari tujuh wilayah mendapat perhatian khusus BNPB.
Sementara di Hari Lingkungan Hidup, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, Setyo Widodo, mengatakan satuan tugas (satgas) serta OPD untuk penyuluhan dan pencegahan, termasuk barikade pemadaman telah dikerahkan untuk menangani karhutla termasuk di daerah, terutama daerah yang memiliki Kesatuan Pengelola Hutan (KPH).
"Kita adalah institusi yang apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan berupaya untuk memadamkan di samping adanya upaya mitigasi. Kolaborasi intinya," terangnya.
Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat juga menjadi poin penting untuk menjaga langit biru di Riau. Masyarakat Peduli Api (MPA) juga perlu digerakkan, serta mendorong pedesaan secara aktif, peduli, dan waspada terhadap ancaman karhutla.
"Waspada di sini dimaksud dengan menyediakan peralatan yang ada dengan teknologi yang ada. Ini menjadi konsen pemerintah," ucapnya.
Widodo menyebut pemerintah daerah pun berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi El Nino yang menyebabkan kemarau kering seperti saat ini. Sehingga, ancaman karhutla bisa diminimalisir.
"Hal ini juga sinkron dengan program pemerintah menurunkan emisi secara global. Karena kita adalah bagian dari negara yang ikut meratifikasi perubahan iklim UU No 16 Tahun 2016 dan ini yang menjadi dokumen stakeholder," tutupnya.