Deforestasi dan Karhutla Penyumbang Perubahan Iklim di Riau

Pegiat-lingkungan.jpg
(SOFIAH/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Perubahan iklim di Riau sudah mulai ditandai dengan peningkatan suhu udara. Bahkan beberapa waktu lalu, suhu udara di Riau mencapai 35.5 derajat celcius hingga terjadinya hujan es.

Selain itu, perubahan iklim di Bumi Lancang Kuning juga dipengaruhi deforestasi dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hal itu juga dipertegas oleh Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD) yang menyatakan secara tegas bahwa deforestasi adalah perubahan secara permanen areal hutan menjadi tidak berhutan yang disebabkan oleh kegiatan manusia.

"Untuk penyumbang perubahan iklim di Riau adalah deforestasi dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)," jelas koordinator aksi lingkungan hidup perubahan iklim tanggung jawab bersama, Fachrul Adam, Minggu, 4 Juni 2023.



Meski benumbing emisi untuk karbon banyak, Adam berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dapat mewujudkan Riau bebas asap pada 2023 ini.

Adam pun menegaskan kepada korporasi untuk tidak membakar hutan dan lahan di Riau.

"Baru beberapa waktu yang lalu karhutla hebat terjadi di Dumai, Bengkalis, dan Rupat. El nino ini bakal panjang. Untuk itu kita meminta pemerintah agar tegas, siapa dalang di balik karhutla?"katanya.

Sementara itu, komunitas pegiat lingkungan akan terus menggelar kampanye lingkungan hidup perubahan iklim hingga 9 Juni 2023 mendatang. Bahkan, kata Adam pihaknya juga akan melakukan aksi bersih sungai.

"Untuk sungainya sendiri masih dirundingkan, dimana yang akan dibersihkan sama-sama," ujarnya.