Seratusan Kerbau di Kuansing Terkena Penyakit Ngorok, 10 Ekor Jadi Bangkai

Kerbau-Mati.jpg
(Riau Online/Robby Susanto)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN-Kasus penyakit kerbau ngorok juga terjadi di Kabupaten Kuansing, Riau. Jumlahnya mencapai seratusan lebih yang tertular dan 10 ekor diantaranya ditemukan sudah mati dan menjadi bangkai.


"Data sementara lebih dari seratus ekor ternak kerbau yang dipotong paksa, sakit dan dijual. Dan sekitar 10 ekor ditemukan mati sudah jadi bangkai akibat penyakit tersebut," ujar Kepala Bidang Peternakan Kuansing, Asrul dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Senin, 8 Mei 2023.

Penyakit kerbau ngorok dengan nama latin Septicemia epizootica (SE) merupakan penyakit infeksi akut atau menahun pada sapi dan kerbau. Penyakit tersebut mulai banyak muncul sejak satu minggu jelang lebaran lalu.


"Ternak kerbau yang terkena penyakit ngorok ini sebagian besar karena belum divaksin. Karena saat dilakukan vaksin beberapa bulan lalu ada sebagian yang tidak mau di vaksin ternaknya," ujar Asrul.

Maka ketika penyakit ini menyebar banyak ternak warga yang terinfeksi dan sebagian kecil ada yang ditemukan mati. "Paling banyak yang terkena itu di daerah Kopah, karena disana paling banyak populasi kerbau," ujar Asrul.

Saat ini upaya yang dilakukan katanya pihaknya tengah melakukan vaksinasi terhadap ternak warga yang belum terinfeksi. "Untuk vaksin kita masih ada stanbay 1.000 vaksin," katanya.

Asrul berharap bagi ternak yang belum divaksin segera dilaporkan agar segera dilakukan vaksinasi. Selain di daerah Kopah, daerah Bandar Alai juga ada puluhan kerbau yang terinfeksi.

Saat ditanya asal usul virus tersebut, Asrul mengatakan kalau Kuansing masuk daerah endemis karena beberapa tahun belakang tidak dilakukan vaksinasi terhadap ternak kerbau.

 

Vaksinasi baru dilakukan sekitar bulan Februari dan Maret 2023 lalu.