RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Provinsi Riau akan mengalami kemarau kering pada 2023 ini. Sejumlah wilayah di Riau bahkan telah memasuki kemarau sejak Februari 2023.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang juga dipicu kemarau pun telah terjadi di beberapa daerah di Bumi Lancang Kuning, seperti Bengkalis, Kepulauan Meranti, dan Dumai.
Gubernur Riau, Syamsuar, mewanti-wanti seluruh stakeholder di Riau terkait karhutla dan bencana kabut asap yang kerap terjadi seiring musim kemarau.
Syamsuar mengatakan penyuluhan harus terus dilakukan kepada masyarakat Riau untuk mengantisipasi karhutla, terutama di musim kemarau.
"Perlu kiranya masyarakat di kota maupun daerah diberikan penyuluhan secara masif agar tidak membakar pada musim kemarau kering. Dengan sosialisasi tersebut tentu akan meningkatkan kesadaran masyarakat Riau untuk tidak membakar pada saat musim kemarau kering sehingga tidak terjadi bencana asap," kata Syamsuar saat menghadiri halal bihalal di Polda Riau, Kamis, 2 Mei 2023.
Terlebih lagi, kata Syamsuar pemerintah pusat telah mewanti-wanti agar tidak terjadi bencana kabut asap disebabkan karhutla, karena akan berdampak pada kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainya.
"Mari kita pertahankan agar tahun ini bisa mengendalikan tidak terjadinya kebakaran hutan dan lahan seperti tahun lalu yang mengakibatkan bencana asap yang tidak diharapkan. Butuh kerjasama dari seluruh stakeholder," ucapnya.
Sementara itu, pemerintah pusat telah mengirim bantuan satu unit helikopter untuk membantu dalam upaya penanganan karhutla di Riau. Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga meminta bantuan helikopter water bombing saat ini masih dalam proses pengiriman.