Kuansing Belum Masuk Klaster Layak Anak, DP3AP2KB: Dorong Riau Jadi Provila

Kepala-Dinas-DP3AP2KB-Riau-Fariza.jpg
(SOFIAH/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Provinsi Layak Anak (Provila) menjadi salah satu prioritas demi terjaminnya dan terpenuhinya hak-hak anak dan melindungi dari diskriminasi dan kekerasan. 

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Riau melakukan Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak Se-Provinsi Riau Tahun 2023. Acara ini berlangsung selama dua hari 13-14 Maret 2023.

Kepala Dinas DP3AP2KB Riau, Fariza dalam rakor itu mengatakan, ada lima klaster dan 24 Indikator. Lima klaster itu yakni Kota Layak Anak dengan nilai 901 - 1.000. Kemudian, Nindya dengan nilai 701-800. Lalu, Madya 601-700. Selanjutnya, Pratama 500-600.

"Pada 2022 yang mendapat klaster utama yakni Siak. Pekanbaru, Dumai, Inhu, dan Kepulauan Meranti mendapat klaster Nindya. Rohul, Kampar, Pelalawan, dan Inhil mendapat klaster Madya. Rohil dan Bengkalis mendapat klaster Pratama. Sementara, Kuansing belum masuk klaster karena nilainya belum mencukupi," terangnya.



Dipakainya, Kabupaten Kuansing yakni mendapat nilai sekitar 300-an. Untuk itu, ia pun menegaskan agar dapat mendapat predikat Madya sekaligus. 

"Kenapa tidak jika Kuansing langsung mendapat Madya. Yang berhak menilai adalah Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak," pintanya.

Sekolah ramah anak dan puskesmas agar bisa menjadi kota layak anak. Menurutnya, harus yakin dan optimis.

"Saya optimis agar bisa menjadi Kota Layak Anak (KLA) dan Provinsi Layak Anak (Provila). KLA yes, Provila yes, pratama no. Tak ada yang tak bisa. Koordinasi dengan infokom, dinas pendidikan, dinas kesehatan, dan lainnya," katanya.