Rincian Harta Gubernur Riau, Wagubri, dan Sekdaprov, Siapa Paling Kaya?

uang-zakat.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pejabat publik diharuskan untuk menyampaikan Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Begitu pula dengan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Kewajiban untuk menyampaikan LHKPN ke KPK tentunya harus ditaati oleh tiga pejabat tinggi di Bumi Lancang Kuning, yakni Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution, dan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto.

Berdasarkan LHKPN 2022 periodik 2021, harta kekayaan tertinggi dimiliki oleh Wagubri Edy Natar dengan total Rp 10.819.462.791 tanpa utang. Disusul Sekdaprov Riau SF Hariyanto Rp 9.724.258.000 tanpa utang dan Gubernur Riau Syamsyar sebesar Rp 5.391.155.956 dan tanpa utang.

Jika dirincikan, Syamsuar memiliki harta tak bergerak berupa tanah dan bangunan. Ada 17 bidang tanah yang 14 di antaranya ada di Kabupaten Siak, 2 di Kabupaten Bengkalis, dan sebidang lainnya di Kota Pekanbaru. Totalnya, senilai Rp 2.587.622.200.

  1. Tanah seluas 20000 m2 di kabupaten/kota Siak adalah hasil sendiri Rp 143.000.000.
  2. Tanah seluas 994 m2 di kabupaten/kota Siak. Hasil sendiri Rp 127.232.000. 
  3. Tanah seluas 1200 m2 di kabupaten/Kota Siak. Hasil sendiri Rp 153.600.000.
  4. Tanah seluas 10000 m2 di kabupaten/ kota Siak, hasil sendiri Rp 35.000.000. 
  5. Tanah seluas 7234 m2 di kabupaten/kota Siak, hasil sendiri Rp 72.340.000.
  6. Tanah seluas 20000 m2 di kabupaten/kota Siak, hasil sendiri Rp 70.000.000. 
  7. Tanah seluas 4900 m2 di kabupaten/kota Siak, hasil sendiri Rp 627.200.000.
  8. Tanah seluas 1500 m2 di kabupaten/kota Siak, hasil sendiri Rp 5.250.000. 
  9. Tanah seluas 20000 m2 di kabupaten/kota Siak, hasil sendiri Rp 70.000.000. 
  10. Tanah seluas 20000 m2 di kabupaten/kota Siak, hasil sendiri Rp 100.000.000. 
  11. Tanah dan bangunan seluas 825 m2/180 m2 di kabupaten/kota Siak, hasil sendiri Rp 306.240.000.
  12. Tanah seluas 408 m2 di kabupaten/kota Siak, hasil sendiri Rp 2.917.200. 
  13. Tanah seluas 1200 m2 di kabupaten/kota Siak, hasil sendiri Rp 12.000.000. 
  14. Tanah seluas 8000 m2 di kabupaten/kota siak, hasil sendiri Rp 28.000.000.
  15. Di Kabupaten/kota Bengkalis, tanah dan bangunan seluas 650 m2/60 m2  hasil sendiri Rp 143.500.000. 
  16. Tanah dan bangunan seluas 800 m2/200 m2 di Bengkalis, hasil sendiri Rp 292.290.000.
  17. Di Pekanbaru yakni tanah dan bangunan seluas 550 m2/261 m2 di Kota Pekanbaru, hasil sendiri Rp 399.053.000. 

Sedangkan harta tak bergerak Syamsuar terdiri dari satu unit mobil dan lima unit sepeda motor dengan total nilai Rp 518.785.032

Mobil yang dimiliki mantan Bupati Siak adalah Toyota Innova Venturer tahun 2019, hasil sendiri Rp 485.000.000.

Adapun lima motornya yaitu Kanzen Scudetto KS-125 tahun 2001, hasil sendiri Rp 2.000.000. Kedua, Honda sepeda motor tahun 2007, hasil sendiri Rp 2.750.000.



Ketiga, Honda Beat nc11bf1d a/t tahun 2013, hasil sendiri Rp 8.000.000. Keempat, Gesits G1 tahun 2020, hasil sendiri Rp 11.035.032. Dan terakhir, Vespa P 150 6 vol / Scooter tahun 1980, hasil sendiri Rp 10.000.000.

Selanjutnya, harta bergerak lainnya Rp 151.250.000, kas dan setara kas Rp 2.133.498.726. Sehingga, totalnya Rp 5.391.155.958 tanpa utang. 

Sementara Edy Natar Nasution tercatat memiliki harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 8.152.000.000. Ada delapan bidang tanah milik Edy Natar, dua di Pekanbaru sedangkan enam di antaranya di Bandung.

  1. Tanah dan bangunan seluas 1392 m2/196 m2 di kabupaten/kota kota Pekanbaru, hasil sendiri Rp 1.150.000.000. 
  2. Tanah dan bangunan seluas 4700 m2/150 m2 di kabupaten/kota kota Pekanbaru, hasil sendiri Rp 752.000.000.
  3. Di Bandung, tanah dan bangunan seluas 700 m2/338 m2, hasil sendiri Rp 1.000.000.000. 
  4. Tanah dan bangunan seluas 282 m2/176.4 m2 di Kota Bandung, hasil sendiri Rp 1.050.000.000.
  5. Tanah dan bangunan seluas 666 m2/224 m2 di Bandung, hasil sendiri Rp 2.000.000.000. 
  6. Tanah dan bangunan seluas 1369 m2/89 m2 di Bandung, hasil sendiri Rp 250.000.000.
  7. Tanah dan bangunan seluas 840 m2/48 m2 di Bandung, hasil sendiri Rp 1000.000.000. 
  8. Tanah dan bangunan seluas 883 m2/48 m2 di Bandung, hasil sendiri Rp 950.000.000.

Adapun alat transportasi dan mesin milik Edy Natar mencapai Rp132.000.000 dengan rincian memiliki satu unit motor dan satu unit mobil.

Pertama, motor Kanzen KMV-100 tahun 2005, hasil sendiri Rp 2.000.000. Kedua, mobil Honda Mobilio dd4 1,5 e m cvt tahun 2014, hasil sendiri Rp 130.000.000.

Lalu, harta bergerak lainnya Rp 286.024.500. Kemudian, kas dan setara kas Rp 2.249.438.291. Totalnya yakni Rp 10.819.462.791, tanpa utang.

Sementara itu, SF Hariyanto sebagai Sekdaprov Riau memiliki harta tak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 8.508.258.000. Terdapat 9 bidang tanah, 7 di antaranya hasil sendiri dan dua lainnya hasil hibah. Kemudian, 8 di Pekanbaru, dan satu di Tangerang Selatan.

  1. Tanah dan bangunan seluas 316 m2/97 m2 di Pekanbaru. Hasil sendiri Rp 795.557.000.
  2. Tanah dan bangunan seluas 1283 m2/216 m2 di Pekanbaru. Hasil sendiri Rp 494.175.000 
  3. Tanah dan bangunan seluas 144 m2/180 m2 di Pekanbaru. Hasil hibah dengan akta Rp 451.484.000
  4. Tanah dan bangunan seluas 830 m2/118 m2 di Pekanbaru. Hasil sendiri Rp 305.000.000
  5. Tanah dan bangunan seluas 486 m2/100 m2 di Pekanbaru. Hasil sendiri Rp 683.452.000
  6. Tanah dan bangunan seluas 948 m2/72 m2 di Pekanbaru. Hasil sendiri Rp 681.776.000
  7. Tanah dan bangunan seluas 837 m2/80 m2 di Pekanbaru. Hibah dengan akta Rp 974.839.000
  8. Tanah seluas 355 m2 di Pekanbaru. Hasil sendiri Rp 264.975.000
  9. Tanah dan bangunan seluas 300 m2/349 m2 di Tangerang Selatan. Hasil sendiri Rp 3.857.000.000. 

Harta lainnya milik SF Hariyanto yaitu transportasi dan mesin dengan total Rp 845.750.000. Yakni, satu unit sepeda motor dan tiga unit mobil mewah, serta beberapa mesin.

Motor jenis Honda Phantom sepeda motor tahun 2013, hasil sendiri Rp 750.000. Untuk mobil, yakni Toyota Vellfire zg 2.4 minibus tahun 2014, hasil sendiri Rp 275.000.000. Kedua, Toyota Harrier tahun 2015, hasil sendiri Rp 250.000.000. Ketiga, Toyota Fortuner tahun 2020, hasil sendiri Rp 320.000.000.

Sementara, untuk harta bergerak lainnya milik SF Hariyanto mencapai Rp 216.250.000. Ada juga kas dan setara kas Rp 154.000.000. Lalu, harta tanah dan bangunan yang diuangkan Rp 8.508.258.000.