Cerita Heroik Komandan Pasukan Elite TNI AU saat Evakuasi Kapolda Jambi

Komandan-Batalyon-Kopasgat-462.jpg
((RIAUONLINE.CO.ID/YON KOPASGAT 462/Pulanggeni)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sukacita dan kebahagian seketika menyelimuti Komandan Batalyon Kopasgat 462/Pulanggeni, Pekanbaru, Letkol Pas Muhammad Junaidi, saat berhasil mengevakuasi Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono, beserta penumpang helikopter yang jatuh di hutan Tamiai, Batang Merangin, Kerinci, Provinsi Jambi, Selasa, 21 Februari 2023.

Sejak Senin, 20 Februari 2023, Letkol Pas Muhammad Junaidi memimpin langsung proses evakuasi bersama prajurit pasukan elite TNI AU lainnya. Batalyon Kopasgat 462/Pulanggeno bermarkas di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau.

Pasukan tempur ini diturunkan oleh Mabes TNI AU dan Dankopasgat untuk membantu evakuasi bersama-sama dengan Basarnas dan Polri seluruh penumpang helikopter yang jatuh Minggu, 20 Februari 2023.

"Alhamdulillah, sinergi bersama-sama antara Polri, TNI dan Basarnas, proses evakuasi Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono dan penumpang lainnya berhasil kita lakukan," ungkap Danyon Kopasgat 462/Pulanggeni, Letkol Pas Muhammad Junaidi, Rabu, 22 Februari 2023.

Letkol Pas Muhammad Junaidi menceritakan, sejak mendapat kabar helikopter membawa Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono jatuh di hutan Bukit Tamiai, Merangin, hari Minggu lalu, ia sudah tahu langkah-langkah apa akan dilakukan.

Pasalnya, lokasi terdekat dari Jambi yang memiliki pasukan khusus TNI AU guna membantu Basarnas dan Polri membantu evakuasi ialah Batalyon Kopasgat 462/Pulanggeni.

"Sejak dapat informasi helikopter ditumpangi Kapolda Jambi mendarat darurat, kami sudah siapkan prajurit membantu proses evakuasi. Kami siapkan prajurit terbaik untuk siap sedia. Minggu malam, Mabes TNI AU dan Dankopasgat TNI AU perintahkan untuk ke Jambi," cerita alumnus AAU 2003 ini.

Senin siang, tuturnya, setelah berkoordinasi, prajurit Yonko 462/Pulanggeni diberangkatkan ke Jambi bersamaan dengan helikopter Super Puma H 3211 diawaki Mayor Pnb M Ravi Rakasiwi dari Baseops Lanud Roesmin Nurjadin.

Helikopter Super Puma H 3211 ini dilengkapi dengan peralatan hoist untuk mengevakuasi korban tanpa harus mendarat di lokasi.

"Evakuasi ini sangat berisiko, tinggi risikonya. Maka saya sebagai Danyon turun langsung dan harus memimpin operasi tersebut," jelas Letkol Pas Junaidi.


Proses evakuasi dipimpinnya menggunakan helikopter Super Puma berangkat dari Baseops Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

"Prajurit Yonko 462 kemudian diberangkatkan ke Jambi dan menuju lokasi helikopter yang alami kecelakaan di Bukit Tamiai. Cuaca ketika itu tak bersahabat, akhirnya kami menanti cuaca bagus di PLTA Kerinci," ungkap mantan Paspampres tersebut.

Belum berhasil evakuasi di hari pertama, Senin, 20 Februari 2023, akibat cuaca tak mendukung. Helikopter Super Puma kemudian kembali ke Jambi untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ia menceritakan, lokasi helikopter jatuh tersebut merupakan hutan lebat. Jika ditarik lurus, berdasarkan titik koordinat, dari PLTA Kerinci berjarak 8 Kilometer (Km).

"Walau jaraknya 8 Km, namun hutan lebat. Informasi dari teman-teman tim evakuasi, tim darat berangkat pukul 19.00 malam, sampai di lokasi esok harinya 17.00 sore. Sekitar 22 jam," jelas Junaidi.

Tak hanya itu, jelasnya, lokasi para korban helikopter jatuh tersebut berada di bukit yang kemiringannya sangat ekstrim. Sehingga evakuasi harus melakukan dengan cara hoist.

Ditambah lagi, cuaca di sekitar selalu diselimuti awan mendung cenderung gelap, sehingga menghambat proses evakuasi secara cepat.

"Pas ada peluang sedikit, cuaca mendung namun bisa terbang, kita terbang. Alhamdulillah, kita berhasil evakuasi Pak Kapolda Jambi serta penumpang lainnya," ujar Junaidi.

Saat evakuasi, tutur Junaidi, ia bertugas sebagai Jump Master, memimpin prajurit Kopasgat yang turun untuk evakuasi Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono.

"Di video yang beredar dalam helikopter Super Puma, pakai helm hitam itulah saya. Prajurit yang turun adalah Kopda Ahmad Novrizal," jelas Junaidi.

Evakuasi Kapolda Jambi, jelasnya, menggunakan cara drag bar dengan prajurit Kopasgat ikut di tandu Irjen Pol Rusdi Hartono.

Evakuasi orang nomor 1 di Polda Jambi tersebut memakan waktu 45 jam karena kondisi Irjen Rusdi Hartono yang mengalami patah.

"Kita harus membawa Kapolda dengan posisi yang nyaman akibat patah di tubuhnya," jelasnya.