Berperan Tangani Konflik di Masyarakat, Polda Riau: 161 Konflik Selesai

Karo-Ops-Polda-Riau.jpg
(SOFIAH/RIAU ONLINE)

Laporan: Sofiah 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Upaya penanganan konflik seperti sosial, ekonomi, pertanahan, dan lainnya dari berbagai pihak dilakukan. Tak terkecuali oleh pihak kepolisian, Polda Riau. 

Karo Ops Polda Riau, Kombes Pol R Kasero Manggolo, mengatakan Polri berperan dalam mengatasi konflik di tengah masyarakat sebagaimana tertuang dalam UU No. 2 tentang kepolisian.  

Kasero Manggolo menyebut mitigasi penekanan konflik yang dilakukan Polri yakni upaya pencegahan, penghentian, dan pemulihan, dalam rangka mewujudkan terjadinya kehidupan yang memang terkendali tertib di masyarakat. Selain itu, hubungan damai dan harmonis dalam lingkungan sosial di masyarakat juga penting untuk dibangun.  

"Beberapa item tersebut sebagai upaya polri dalam rangka mewujudkan satu ketertiban masyarakat di Provinsi Riau terhindar dari konflik," ungkapnya dalam Rakor Timdu Penanganan Konflik Sosial se-Provinsi Riau, Selasa, 14 Februari 2023. 

Menurutnya, konflik bisa bersumber dari politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama. Sehingga, kata dia, mitigasi yang dilakukan Polri untuk mengatasinya juga dengan cara politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama.



"Dua masalah pembangunan gereja di kabupaten Kampar dan Pelalawan. Kesbangpol di kabupaten dapat berkoordinasi dengan TNI Polri dan stakeholder lainnya," urainya.

Konsep dari mitigasi itu sendiri melalui pencegahan yang diharapkan dapat memelihara kondisi damai di masyarakat. Ketika terjadi riak-riak perlu diantisipasi penghentian. Pemulihan pasca konflik pun menurutnya, perlu dilakukan dan menjadi satu kesadaran bersama agar ditangani.

Pamen berbunga tiga itu melanjutkan, mitigasi penanganan konflik dari Polda Riau yang terjadi per 1 Januari 2022 sampai 31 Januari 2023 sebanyak 206 konflik. Di antaranya konflik berat 45, sedang 82, dan ringan 76.

"Berdasarkan data intelijen dari Kapolda Riau itu 206 tersebut telah selesai 161 konflik. Yang belum selesai atau masih proses 45 konflik. Konflik itu menurutnya telah selesai 78 persen," urainya.

Hal itu juga terjadi pada periode 1 Januari 2023 sampai 10 Februari 2023, konflik yang belum selesai sebanyak 45.  

"Konflik berat 19, sedang 17, dan ringan 9. Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk berkolaborasi mencegah konflik," harapnya.