RIAU ONLINE, PEKANBARU - Politeknik Caltex Riau (PCR) menjalin kerja sama dengan sejumlah sekolah di Kota Pekanbaru dalam rangka mendukung dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama di Gedung Rektorat PCR.
Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Direktur Politeknik Caltex Riau, Dadang Syarif Sihabudin Sahid, dengan Kepala SMK Negeri 6 Pekanbaru dan Kepala SLB Pelita Hati Pekanbaru.
Perjanjian kerja sama ini dilakukan oleh 11 Program Studi di PCR dengan 11 sekolah di antaranya MAN 2 Model, SLB Pelita Hati, SMA IT Al-Ittihad, SMAN 3, SMK Perbankan, SMK Telkom, SMKN 2, SMKN 5, SMKN 6, SMKN 7 dan SMKN 8 Pekanbaru.
Dalam pemaparannya, Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa Mekatronika, Made Rahmawaty, mengatakan program MBKM ini memberikan kesempatan lebih luas bagi para mahasiswa untuk dapat belajar dan diakui sebagai angka kredit.
“Selama ini mahasiswa mendapatkan pembelajaran dari kelas teori maupun praktik. Dengan adanya MBKM ini, mahasiswa bisa menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi paling lama dua semester atau setara 40 SKS,” Katanya, Kamis, 26 Januari 2023.
Ia menambahkan, adapun kegiatan yang dapat dilakukan mahasiswa dalam kegiatan MBKM ini adalah pertukaran pelajar, membangun desa atau kuliah kerja nyata tematik, studi independen, kegiatan wirausaha, proyek kemanusiaan, penelitian hingga asistensi mengajar di satuan pendidikan.
“Untuk di program studi Teknologi Rekayasa Mekatronika, kita sudah implementasikan hampir semua kegiatan MBKM. Untuk saat ini, kita sedang berfokus pada pertukaran pelajar, magang di IDUKA, Penelitian dan asistensi mengajar. Untuk penelitian kita sudah bekerja sama dengan APP Sinar Mas terkait monitoring air pada lahan gambut. Sedangkan untuk asistensi mengajar kita juga sudah mencoba dengan beberapa sekolah,” terangnya.
“Nantinya, mahasiswa akan membantu mengajar selama satu semester atau setara 20 SKS di sekolah. Tujuannya tidak lain untuk membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan serta relevansi pendidikan dasar, menengah dan atas dengan pendidikan tinggi sesuai perkembangan Iptek. Dan mendiseminasikan produk -produk pembelajaran PCR yang kreatif dan inovatif untuk peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah,” tuturnya.
Untuk kegiatan asistensi mengajar, mahasiswa tidak dilepas secara bebas untuk mengajar. Namun di pandu oleh dosen pembimbing dan guru yang menjadi mitra.