Tangani Banjir, Pemko Pekanbaru Belum Bisa Fokus Rencana Jangka Panjang

Banjir-sungai-batak2.jpg
(Riau Online/Laras Olivia)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kota Pekanbaru masih melanjutkan status siaga siaga darurat bencana banjir hingga 31 Januari 2023 mendatang. Masyarakat di sekitar daerah aliran sungai atau DAS diimbau untuk waspada.

Air tidak hanya menggenangi pemukiman tapi juga menggenangi ruas jalan. Satu ruas jalan yang sempat tergenang air pasca hujan deras akhir pekan ini yakni Jalan Darma Bakti.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, menyebut bahwa Kota Pekanbaru sebenarnya sudah memiliki master plan penanganan banjir. Pelaksanaan rencana dalam master plan itu bisa dilakukan secara bertahap.

Indra mengaku bahwa pemerintah kota saat ini masih fokus melakukan penanganan banjir jangka pendek dan jangka menengah. Seperti pembersihan saluran drainase, pembangunan drainase baru hingga normalisasi sungai.

"Jadi sesuai masterplan yang dirancang untuk penanganan banjir, kita lakukan penanganan secara bertahap," jelasnya, Selasa 17 Januari 2023.

Masterplan penanganan banjir sudah tuntas sejak akhir tahun 2020 silam. Ada sejumlah penanganan dalam masterplan untuk membangun infrastruktur penanganan banjir dalam jangka pendek, jangka menengah hingga jangka panjang.

Indra mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru saat ini secara rutin melakukan pembersihan saluran drainase. Tim menyebar di beberapa titik untuk membersihkan drainase dari sampah maupun endapan lumpur.

Dirinya menyadari bahwa untuk pembangunan infrastruktur penanganan banjir dalam jangka panjang butuh waktu dan anggaran yang tidak sedikit. Namun secara bertahap rencana penanganan banjir bakal dilakukan.

Satu upayanya dengan berencana membangun waduk. Ia menyatakan bahwa pembuatan waduk masih terkendala karena butuh proses pembebasan lahan.

"Namun saat ini pemerintah kota fokus pada pengembangan waduk di wilayah Tenayan Raya," tutupnya.