RIAU ONLINE - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 5 triliun untuk tahun 2023.
Jumlah ini lebih besar dari capaian pajak tahun lalu, yakni Rp 4 triliun lebih, yang melampaui target pajak tahun 2022 sebesar Rp 3,7 triliun.
"ahun 2023 kita menargetkan Rp5 Triliun. Realisasi pajak kita tahun 2022 mencapai 105 persen atau Rp4 triliun dari target Rp3,7 triliun," ujar Kepala Badan Pendapatan Daerah Riau Syahrial Abdi, Rabu, 11 Januari 2023.
Syahrial menyebut capaian realisasi pajak berasal dari lima sektor, yakni Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tercapai Rp 1,292 triliun atau 104 persen dari target Rp 1,236 triliun.
Pajak Bea Balik Nama Kendaraan (BBNKB) tercapai Rp 1,120 triliun atau 106 persen dari target Rp 1,052 triliun. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) realisasi Rp 1,045 triliun atau 107 persen dari target Rp 975 miliar.
Pajak air permukaan terealisasi Rp 45,6 miliar atau 104 persen dari target Rp 44,3 triliun.
"Pajak rokok tercapai Rp500 miliar atau 105 persen dari target Rp474 miliar," sebutnya.
Sebagai apresiasi terlampauinya target PAD dari sektor pajak kendaraan bermotor pada 2022 atas kesadaran masyarakat, Pemprov Riau akan memberikan reward kepada masyarakat yang taat pajak.
Gubernur Riau, Syamsuar, berharap reward yang diberikan dapat memicu masyarakat untuk membayar pajak dengan tepat waktu.
Terlebih lagi, kata Syamsuar, banyak masyarakat Riau yang taat bayar pajak, bahkan sebelum jatuh tempo.
"Yang seperti ini hendaknya diberikan hadiah, agar dia senang dan masyarakat lain juga termotivasi untuk membayar pajak," kata Syamsuar.
Syamsuar menilai hadiah untuk wajib pajak yang taat pajak merupakan trik dan daya tarik yang harus dilakukan Samsat agar kedepan masyarakat semakin taat dalam membayar pajak.