Jelang Akhir Tahun, 2 Polisi Riau Terseret Penikaman hingga Hamili Calon Dokter

Ilustrasi-Polri.jpg
(LIPUTAN6.COM)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Menjelang akhir tahun 2022, dua personel polisi di Riau terlibat masalah Hukum.

Berdasarkan rangkuman RIAU ONLINE di penghujung tahun 2022, dua personel polisi di Riau terseret kasus penikaman yang menewaskan seorang polisi hingga polisi menghamili seorang calon dokter.

1. Polisi tikam polisi di SPN Polda Riau

Insiden polisi tikam polisi terjadi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau, Selasa, 20 Desember 2022, sekitar pukul 19.30 WIB.

Bripka WF yang merupakan seorang junior nekat menikam seniornya, Aiptu Ruslan, sebanyak dua kali hingga tewas.

Bripka WF alias Wido Fernando setelah ditegur karena tak menghadiri apel pembagian tugas. Aiptu Ruslan lantas menyuruh Bripka Wido untuk push up, namun Bripka Wido menolak.

Keduanya lalu terlibat terlibat cekcok yang memicu pertengkaran. Tak lama kemudian, Bripka Wido bersama orang tuanya menemui Waka SPN Polda Riau untuk mengadukan pertengkaran itu. Tapi, Waka SPN Polda Riau meminta agar masalah itu diselesaikan besok saja, sebab pihaknya tengah sibuk mempersiapkan pelantikan.

Jawaban tersebut kembali memantik amarah Bripka Wido dan lagi-lagi memicu pertengkaran dengan Aiptu Ruslan. Bripka Wido lantas menancapkan sebilah sangkur di dada kiri Aiptu Ruslan, hingga seniornya itu terkapar bersimbah darah.

Aiptu Ruslan sempat dilarikan ke klinik SPN Polda Riau. Namun sayang, nyawanya tak tertolong.

Sementara saat ini, Bripka Wido telah menyerahkan diri dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Riau. Sedangkan kasusnya tengah dalam penyidikan.

2. Polisi Kuansing hamili calon dokter lalu menikah dengan wanita lain

Seorang personel Polres Kuantan Singingi (Kuansing), Bripda MS, diduga menghamili seorang calon dokter berinisial A (24).

Pengacara korban, Prima Harefa, menjelaskan peristiwa itu berawal saat korban dan Bripda MS menjalin asmara sejak Februari 2022 lalu.

Sejak saat itu keduanya sudah sering bertemu di kontrakan Bripda MS di Taluk Kuantan, Kabupaten Kuansing.

"Hubungan asmara Bripda MS dengan kliennya A berawal sejak bulan Mei-Oktober. Kejadian itu semua dilakukan dikontrakan, tak ada di tempat lain," ujar Harefa, Kamis, 29 Desember 2022.

Setelah melakukan hubungan suami-istri, A mulai gelisah lantaran dirinya tidak haid setelah beberapa bulan. Akhirnya korban memutuskan untuk datang ke kontrakan MS di belakang kantor Samsat Kota Taluk Kuantan.

Kemudian A melakukan test pack di kontrakan itu dan disaksikan Bripda MS. Alhasil, test pack A menunjukkan A positif hamil bahkan setelah diulang 5 kali test pack hasilnya tetap sama.

"Klien saya melakukan test pack itu 23 September, tes di kontrakan dan hasilnya positif. Bahkan sampai 5 kali karena tidak percaya," terang Prima.

Korban mulai mendesak MS untuk dinikahi. Namun, sampai saat ini tidak kunjung dinikahi. MS justru menikahi wanita lain.