Masyarakat Kampar Diedukasi Budidaya Atsiri Lewat PKM Hibah Kemendikbud Ristek

edukasi-budidaya-atsiri.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masyarakat Kampar yang tergabung dalam kelompok tani mendapatkan edukasi budidaya minyak atsiri. Mereka diedukasi melalui Program Insentif Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang terintegrasi hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Budidaya minyak atsiri dinilai sebagai salah satu komoditas ekspor yang potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Kampar. Masyarakat pun tidak hanya bergantung pada komoditas sawit dan karet.

Ketua program PKM, Fiki Hidayat, menyebut bahwa komoditas minyak atsiri mampu mendorong ekonomi masyarakat Kampar.

"Saat ini harga komoditas sawit dan karet bisa dibilang anjlok. Sedangkan komoditas minyak atsiri masih menunjukkan tren yang stabil," paparnya, Selasa, 27 Desember 2022.

Minyak atsiri sebagai bahan baku pembuatan produk kosmetik dan obat-obatan. Sebagai bahan dasar minyak atsiri diperoleh dari serai wangi.



"Serai wangi merupakan tanaman rumput yang mampu tumbuh di dataran rendah Kampar. Sehingga budidaya ini sangat menguntungkan untuk petani di kabupaten Kampar," jelasnya.

Para penggiat budidaya serai wangi yang tergabung dalam kelompok Tani Kampar wangi merasa terbantu dengan program bantuan Hibah PKM yang diberikan oleh Kemdikbud Ristek.

Mereka diberikan edukasi dan pendampingan mulai dari penyiapan lahan penanaman, penanaman, pemupukan, proses perawatan tanaman, dan proses instalasi alat penyulingan.

"Sebelumnya masyarakat kesulitan membuat dan menyediakan penyulingan. Tentu hal ini akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh kelompok Tani Kampar wangi dan dapat semoga berdampak baik kepada masyarakat banyak," ungkap, Purwono selaku ketua kelompok Tani Kampar Wangi. 

Sejumlah dosen Universitas Islam Riau (UIR) juga terlibat dalam kegiatan PKM. Mereka di antaranya Muhammad Khairul Afdhol, Ivan Taufiq,Tomi Erfando. Selain itu juga turut serta beberapa orang mahasiswa UIR.