Putera Asal Riau, Irvandi Gustari Jadi Ketum Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB

Irvandi-jadi-ketum-alumni-IPB.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Irvandi Gustari terpilih sebagai Ketua Umum DPP Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB (HA SB IPB) periode 2022-2026 dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-II yang berlangsung di Swiss-belhotel Bogor, Jumat, 9 Desember 2022.

Putera asal Riau ini ditetapkan menjadi ketua setelah mendapat perolehan suara sebesar 29 suara. Terdapat 3 calon ketua umum HA SB IPB periode 2022 – 2026 yaitu Shandra Widiyanti, Irvandi Gustari, dan Ririn Wulandari.

Ketua Umum DPP HA SA IPB baru, Irvandi Gustari mengatakan selain mempertahankan perkembangan yang sudah dimiliki, ke depan pihaknya juga akan terus berpartisipas pada SB IPB lewat berbagai sisi.

“Dari sisi akademis kami akan menggalang jurnal dan buku dari para alumni. Kemudian memanfaatkan potensi yang sudah dimiliki para alumni untuk membantu para lulusan mendapat pekerjaan,” ujarnya.

Irvandi menargetkan akan membangun sebuah kantor sebagai wadah bagi para alumni berkumpul untuk berdiskusi serta membawa keuntungan secara materil.


“Kami ingin sebagai alumni bisa mengabdi lewat banyak perbuatan sembari mengajak alumni lain untuk ikut peduli pada kampus,” tuturnya.

Sementara, Ketua Umum DPP HA SA IPB periode 2016-2022, Rudy Irawan berpesan agar kepengurusan selanjutnya dapat mempertahankan pencapaian dan dapat berakselerasi.

“Di masa yang serba tidak pasti ini kita harus bisa berakselerasi dengan vision, understanding, clarity, dan agility,” pesannya.

Wakil Dekan SB IPB, Nimmi Zulbainarni menambahkan HA SB IPB ini dapat terus membangun kerja sama dan sinergi dengan pihaknya. Sinergi dan kolaborasi antara keduanya harus terjalin dengan baik di masa-masa selanjutnya.

Selain memilih ketua umum baru, Munas II HA SA IPB juga menggelar Talk Show Ketahanan Pangan Nasional. Talk Show ini menghadirkan Pakar Ekonomi Panyan, Prof. Dr Bustanul Arifin, dan Senior Most Advisor Mandiri Securitas, Norman Yudha Andreswara.

Dalam paparannya Bustanul mengangkat tema penguatan ketahanan pangan nasional. Sementara itu Norman membahas soal isu pentingnya investasi di masa depan.