RIAU ONLINE, PEKANBARU-Honor para Tenaga Harian Lepas (THL) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, Kota Pekanbaru ternyata mengalami pemotongan mencapai 50 persen.
Kondisi ini diduga karena keterbatasan anggaran. Akibatnya, honor para THL yang bekerja di rumah sakit pemerintah itu pun mengalami pemotongan.
Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun pun bereaksi tegas mendengar kabar tersebut. Ia dengan tegas mengingatkan Direktur RSD Madani agar menyampaikan kondisi sebenarnya keuangan di rumah sakit pemerintah.
"Kalau uangnya kurang, tetap bayarkan sesuai. Baru ditambahkan penganggaran tahun depannya. Jangan dipotong honor itu," ujarnya.
Muflihun mengingatkan Direktur RSD Madani mesti memperhitungkan jumlah THL dengan kemampuan keuangan. Direktur mesti bertanggung jawab untuk membayarkan honor sesuai besaran semestinya.
"Mestinya berapa jumlah THL, ya anggarkan honornya segitu. Mau THL banyak ya honornya harus ada, benahi internalnya, kaji sendiri. Kami (Pemko) tidak pernah memotong," paparnya.
Mantan Sekretaris DPRD Provinsi Riau ini menegaskan kondisi ini terjadi karena proses penanggaran di rumah sakit itu tidak jelas. Ia menyebut selama ini pemerintah kota sudah membayarkan honor hingga tunjangan kinerja pegawai.
Tapi memang penganggaran honor THL di rumah sakit itu yang kurang dari semestinya. Direktur RSD Madani harus memahami mekanisme APBD.
"Saya sampaikan ril nya seperti ini, nanti saya minta rumah sakit sesuaikan honor tersebut. Kekurangannya bisa dibayarkan tahun depan," ungkapnya.
Dirinya juga memerintahkan Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru untuk menindaklanjutinya. Ia harus menelusuri kesalahan dalam penganggaran di honor di RSD Madani.
Ia menegaskan bahwa pemerintah kota sama sekali tidak ingin memotong honor para THL.
"Ada ngga dipotong, tidak pernah ada istilah dipotong," pungkasnya.