RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melaksanakan percepatan rehabilitas mangrove di 72 desa yang tersebar di kabupaten/kota di Provinsi Riau. Kegiatan ini sesuai dengan Program Indonesia’s Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) yang diusung BRGM.
Kepala BRGM RI, Hartono, mengatakan ada tujuh kabupaten di Riau yang jadi sasaran rehabilitasi mangrove. Di antaranya Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Rokan Hilir, Siak, dan Kota Dumai, dengan bantuan anggaran hingga Rp 90 miliar untuk percepatan.
"Dana tersebut tidak hanya diperuntukkan penanaman mangrove saja, tapi juga kegiatan pendukung lain seperti untuk sosialisasi mangrove dan desa mandiri peduli mangrove," ujarnya saat ditemui di kediaman Gubernur Riau, Kamis, 10 November 2022..
Dengan program M4CR di tujuh kabupaten dan kota di Riau, lanjut Hartono, total luas lahan mangrove yang bakal direhabilitasi seluas 5.886 hektar. Maka, kata Hartono, dalam teknisnya perlu dukungan gubernur dan pihak terkait, supaya tahun 2023 target yang sudah ditetapkan terealisasi.
"Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 120 tahun 2020, pemerintah Indonesia menargetkan rehabilitasi mangrove nasional seluas 600 ribu hektar hingga tahun 2025," tukas Hartono.
Gubernur Riau, Syamsuar, mendukung program yang diusung BRGM. Hal ini mengingat penguatan rehabilitasi mangrove di wilayah Provinsi Riau berdampak penanganan kondisi abrasi, mengatasi kerusakan, karena banyaknya masyarakat yang melakukan perambahan.
"Tidak hanya itu juga bagaimana memberikan pemberdayaan kepada masyarakat agar mereka bisa menyayangi mangrove yang ada di Riau," ungkapnya.
Syamsuar berharap perhatian BRGM terhadap kondisi mangrove di Riau ke depannya dapat membantu luas lahan mangrove jadi lebih baik, sehingga memberikan manfaat untuk masyarakat.