Survei Stunting di Pekanbaru Belum Rampung, Diskes: Masyarakat Enggan Disurvei

Penyebab-dan-Kerangka-Stunting-di-Indonesia.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masalah stunting merupakan program prioritas Provinsi Riau. Namun sayangnya, sulit mencapai survei stunting karena minimnya kolaboratif dari masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy, mengatakan kasus stunting di Pekanbaru di tahun 2021 sebanyak 303 orang. Sedangkan untuk tahun 2022, katanya, masih dalam survei .

Namun, sebutnya, dari 600 sampel balita untuk survei stunting, ada 80 orang yang enggan dimintai informasi.

"Keengganannya itu macam-macam, nah karena isi survei ini kan sifatnya sukarela jadi ketika masyarakatnya tidak mau, ya kita tidak bisa memaksa gitu," ujarnya saat dihubungi RIAU ONLINE, Senin, 7 November 2022.



Sebab itu, lanjutnya, angka kasus stunting di Kota Pekanbaru untuk tahun ini belum dapat disimpulkan karena masih dalam proses survei.

"Jadi itulah yang di tahun 2022 ini kita intervensi agar kasusnya itu turun tidak ada lagi masyarakat yang stunting untuk 2022 ini," pungkasnya.

Di Kota Pekanbaru sendiri, kata Rizaldy, survei stunting menyasar menyeluruh di 15 kecamatan yang bertujuan untuk mengetahui akar masalah pemicu adanya stunting di Kota Madani ini.

"Sampel yang disurvei wawancara ini diambil secara acak," sebutnya.