Mahasiswa Pertukaran Pelajar Asal Jakarta Mengaku Alami Pelecehan Seksual di Kampus di Riau

pelecehan-seksual4.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Dugaan kekerasan seksual menimpa mahasiswa pertukaran pelajar dari Jakarta di salah satu kampus di Riau. Kabar itu disampaikan lewat utas oleh akun Twitter @mazzini_gsp yang kali pertama diunggah sembilan jam lalu, Kamis, 27 Oktober 2022.

Saat dikonfirmasi RIAUONLINE.CO.ID, Kuasa Hukum Korban, Tegar Putuhena, menyampaikan memang ada dugaan telah terjadi kekerasan seksual di salah satu kampus di Riau.

"Nanti akan saya sebutkan nama kampusnya, dan bagaimana perilaku kampusnya ketika ibunya melaporkan kasus ini," katanya, saat dihubungi via telepon.

Tegar menekankan, pihaknya telah resmi melaporkan kasus ini ke Bareskim Mabes Polri. Laporan tersebut, katanya, sudah diterima dan sudah dilakukan visum, serta bukti-bukti yang dimiliki telah disampaikan.

"Kami berharap ini segera diproses kebenaran peristiwanya, dicari tahu juga pelakunya siapa dan segera diproses. Karena memang peristiwa semacam ini selalu terjadi di ruang privat yang pasti minim sekali bukti. Tapi bukan berarti tak bisa dibuktikan. Saya harapkan pihak penegak hukum sudah memahami posisi itu," tutur Tegar.

Sebab itu, Tegar berharap agar pihak penegak hukum segera bekerja karena ini mencemaskan anak yangmenemouh pendidikan dan jauh dari orangtua, kemudian mendapatkan perlakuan tidak baik.


"Ini sangat meresahkan. Saya harap pihak kampus dan Kemendikbud, karena sudah ada Permendikbud yang mengatur kekerasan seksual sebagai pedoman internal kampus, di situ jelas semangat yang sama dengan UU TPKS. Pertama, penegakan hukum mengenai kekerasan seksual itu mengedepankan kepentingan terbaik bagi korban. Sehingga kampus juga wajib memberikan perlindungan dan pendampingan dalam artian hukum dan psikologis," tutur Tegar.

 

Mengenai kondisi korban, Tegar menyampaikan saat ini korban dalam kondisi menurun. Ditambah lagi, kejadian itu menurut pengakuan korban tidak sekali, melainkan dua kali dalam jeda waktu tiga hari.

"Dengan dua pelaku yang berbeda di asrama mahasiswa di lingkungan kampus," tutupnya.