RIAUONLINE, PEKANBARU - Kasus gagal ginjal akut misterius pada anak belakangan ini membuat resah para orangtua. Apalagi kasus gagal ginjal akut pada anak usia 0-5 tahun ditemukan di sejumlah daerah.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, mengimbau para orangtua untuk tidak takut dan panik. Ia menyebut, hingga kini belum ditemukan kasus gagal ginjal akut di Kota Pekanbaru.
Dirinya pun mengimbau orangtua lebih waspada dan menjaga kesehatan anak. Mereka bisa segera membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat saat sakit.
"Kita menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga waspada. Langsung bawa anak ke puskesmas atau klinik. Nanti tentu pihak fasilitas kesehatan akan memberikan pengobatan yang tepat," ujarnya.
Kasus gagal ginjal akut misterius diakibatkan adanya obat cair/sirup yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi ambang batas dan akan ditarik dari peredarannya oleh BPOM.
Muflihun pun meminta masyarakat tidak mengkonsumsi ataupun memberikan obat yang dilarang kepada anak yang sakit.
"Karena memang saat ini kan ada beberapa obat yang dilarang untuk dikonsumsi. Kita minta masyarakat untuk mengikuti imbauan dari BPOM dan juga pemerintah. Ini untuk kebaikan bersama," tegasnya.
Sementara, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru telah mengedarkan surat kepada pengelola apotek dan toko obat agar sementara tidak menjual obat cair dalam bentuk sirup. Hal ini berdasarkan surat dari Kementerian Kesehatan RI.
Terdapat sejumlah poin pada surat dari Kementerian Kesehatan RI. Tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak memberi resep obat-obatan dalam bentuk sediaan cair atau sirup.
Poin lainnya yakni seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat. Kebijakan ini dilakukan hingga pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.