RIAUONLINE, PEKANBARU - Kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (DPD ADKI) Provinsi Riau periode 2022 - 2025 dilantik oleh Ketua Umum Pengurus Pusat ADKI, Fikri El Aziz, Minggu, 23 Oktober 2022, di Bangkinang, Kabupaten Kampar.
Sebelum pelantikan dilakukan, Fikri El Aziz bersama dengan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) sekaligus Ketua Dewan Pembina DPP ADKI, Budi Arie Setiadi, melakukan konferensi pers di Hotel Premiere Pekanbaru.
Agar perekonomian masyarakat di desa tertinggal tetap bersaing, ADKI akan hadir dengan programnya. Yakni, pengembangan potensi dan pelaku ekonomi kreatif di desa itu yang muaranya penciptaan lapangan kerja.
Tidak hanya itu, pemerintah daerah diharapkan ikut ambil bagian dalam mendukung program ADKI pada desa dan kampung kreatif ini nantinya.
"Kita akan melatih masyarakat desa yang punya usaha kreatif agar mampu menerobos pasar yang lebih luas, misalnya meningkatkan kemasan produk, penggunaan media digital dalam promosi, serta tata kelola keuangan usaha," ujar Fikri.
Fikri menegaskan pihaknya akan terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dalam menggerakkan ekonomi agar menjadi kreatif.
"Pendampingan ini perlu dilakukan agar nantinya program ekonomi kreatif yang dikembangkan dapat berjalan secara berkesinambungan," tegasnya.
Sementara itu, Wamendes PDTT, Budi Arie, mengapresiasi terbentuknya pengurus ADKI Riau. Ia berharap potensi desa yang begitu besar di Riau dapat semakin dikembangkan.
"Sentuhan kreativitas maka komoditi yang ada tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah, tapi sudah diolah menjadi produk turunan," sebutnya.
"Petani yang tanam singkong jangan jual singkong, tapi harus sudah jadi kripik atau tepung singkong. Begitu selanjutnya, petani kentang jangan jual kentang, tapi harus diolah jadi keripik kentang, sehingga perlu kreativitas dan usaha," papar Budi saat konferensi pers.
Ia juga mendorong anak-anak muda di Riau untuk membangun desa. Menurutnya, anak-anak muda punya semangat dan daya kreativitas serta inovasi yang tinggi.
"Ini merupakan potensi Indonesia sekarang karena berada dalam kondisi bonus demografi. Jumlah anak muda dan usia produktifnya sangat besar, kalau diarahkan pada upaya membangun perekonomian desa, tentu hasilnya lebih maksimal," pungkasnya.