Jangan Ketipu, Ini 9 Jenis Penipuan di Instagram

Ilustrasi-Instagram.jpg
(istockphoto via Jawatimes.com)

RIAUONLINE - Akun media sosial Instagram kini tak lepas dari inscaran pelaku kejahatan siber, seperti penipuan. Untuk mewaspadainya, pengguna sangat disarankan mengenali jenis-jenis penipuan di Instagram.

Pengguna dapat menghindari penipuan di Instagram dengan mengenali hal-hal yang mencurigakan. Menurut laman resmi Instagram, seperti dilansir dari Suara.com, Jumat, 21 Oktober 2022, ada 9 jenis penipuan di Instagram:

1. Penipuan berkedok cinta

Biasanya penipuan berkedok cinta mengirimkan pesan romantis kepada orang yang tidak dikenal. Seringkali penipu akan berpura-pura sudah bercerai, janda atau dalam tekanan. Mereka akan menjalin hubungan online hingga akhirnya pelaku akan mengatakan sedang membutuhkan uang untuk penerbangan atau visa.

Tujuannya, untuk mendapatkan kepercayaan pengguna agar percakapan bisa berlangsung selama berminggu-minggu sebelum akhirnya mereka meminta uang. Sebab itu, pengguna Instagram patut mewaspadai percakapan seperti ini dengan orang yang tak dikenal di kehidupan nyata.

2. Penipuan undian

Penipuan berkedok undian dialami pengguna Instagram. Penipu akan menyamar sebagai seseorang yang pengguna kenal atau organisasi, seperti menggunakan lembaga pemerintahan atau platform media sosial.

Pengguna akan menerima pesan yang menyatakan pengguna menjadi pemenang undian dan akan menerima uang jika pengguna membayar sejumlah biasa di muka. Penipu mungkin akan meminta pengguna untuk memberikan informasi pribadi, seperti alamat fisik atau informasi detail bank yang digunakan untuk tindakan kriminal lainnya.

3. Penipuan pinjaman

Berkedok pinjaman, penipu akan mengirim pesan atau membuat komentar di postingan yang menawarkan pinjaman cepat dengan suku bunga rendah dan sedikit biaya di muka. Setelah pengguna membayar uang muka, penipu mungkin meminta lebih banyak uang demi memberikan pinjaman yang lebih besar atau langsung menghentikan percakapan dan menghilang dengan pembayaran tersebut.


Sebaiknya hindari melakukan transaksi dengan orang yang tidak dikenal di media sosial.

4. Penipuan investasi

Penipu mungkin menjanjikan keuntungan moneter yang tidak masuk akal, seperti menawarkan untuk menukar uang dalam jumlah kecil menjadi lebih besar dan meminta uang dari pengguna. Janji laba investasi palsu ini akan berakhir dengan penipu membawa lari pembayaran tersebut.

Beberapa jenis penipuan investasi palsu yang perlu diperhatikan mencakup penipuan "cash flipping", skema Ponzi, atau skema "cepat kaya".

5. Penipuan lowongan kerja

Penipu lowongan kerja menggunakan postingan lowongan kerja yang menyesatkan atau palsu untuk mencoba mendapatkan informasi pribadi atau uang. Hindari postingan lowongan kerja yang terlalu menjanjikan atau yang meminta pengguna membayar di muka.

Saat mengklik tautan dari postingan lowongan kerja, waspadai situs web yang terlihat tidak terkait dengan postingan lowongan kerja asli atau yang meminta informasi sensitif, tetapi tidak menggunakan penjelajahan aman (https).

6. Penipuan kartu kredit

Penipu menggunakan informasi keuangan curian untuk melakukan pembelian atau menarik orang lain untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan harga pasar. Jika pengguna menemukan aktivitas mencurigakan di kartu kredit, pengguna harus melaporkannya ke lembaga keuangan atau penegak hukum setempat.

7. Layanan langganan berbayar

Penipu akan menawarkan diskon layanan langganan berbayar atau akses seumur hidup ke layanan langganan berbayar dengan sekali pembayaran. Hindari membeli layanan berbasis langganan dari pihak ketiga yang tidak dikenal karena penipu tidak akan mengirim produk atau produk tersebut tidak akan berfungsi seperti yang dijanjikan.

8. Phishing

Phising terjadi saat seseorang mencoba mengakses akun Instagram pengguna dengan mengirimkan pesan atau tautan mencurigakan yang meminta informasi pribadi korban. Penipu akan login menggunakan informasi tersebut dan mengakses data pribadi korban, seperti nomor telepon atau alamat email pengguna.

Bahkan, penipu dapat mengubah kata sandi sehingga pengguna tidak memiliki akses untuk membuka akun pribadinya.

9. Penjual tidak autentik

Penjual tidak autentik atau menyesatkan kemungkinan akan menggunakan barang yang terlalu murah untuk menipu pembeli. Penipu mungkin berusaha menciptakan kesan mendesak agar pembeli bertindak cepat, meminta pembayaran melalui metode yang tidak aman, atau tidak memberikan lokasi sebenarnya di postingan mereka.