2 Pasien DBD di Pekanbaru Meninggal karena Telat Mendapat Perawatan

Nyamuk-Aedes-aegypti6.jpg
(Shutterstock)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru terus mengalami peningkatan. Apalagi kondisi cuaca yang memasuki musim penghujan membuat kasus kian bertambah.

 

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, mendata ada penambahan 54 kasus DBD dalam sebulan ini. Total kasus DBD di Kota Pekanbaru yang tercatat hingga kini mencapai 708 kasus.

 

Dua pasien DBD meninggal dunia karena terlambat mendapat penanganan medis. "Kami mengingatkan kepada keluarga pasien yang terindikasi DBD, bisa segera membawa pasien ke layanan kesehatan terdekat," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy, Senin 17 Oktober 2022.

 

Zaini mengimbau agar para pasien DBD tidak terlambat mendapat penanganan medis. Mereka bisa membawa pasien saat terindikasi demam agar segara diketahui diagnosa terhadap pasien.

 

Ia menyadari bahwa kondisi cuaca saat ini yang memasuki musim hujan  mempengaruhi kenaikan kasus DBD yang signifikan. Jumlah kasus DBD saat ini melebihi jumlah kasus DBD di Kota Pekanbaru pada tahun lalu.

 

Kasus DBD di kota ini sepanjang tahun 2021 sebanyak 450 kasus. Ia pun mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap ancaman DBD.


 

 

Lokasi kasus terbanyak menyebar di beberapa kecamatan. Di antaranya di Marpoyan Damai, Tuah Madani, Payung Sekaki dan Tenayan Raya. Masyarakat bisa melakukan langkah antisipasi dengan membersihkan lingkungan di sekitar rumah.

 

Upaya pencegahan dengan melakukan 3M plus. Mereka bisa menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas dan menguras bak air. Mereka juga juga menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air.

 

"Jadi tidak hanya dari pemerintah saja melakukan pencegahan, tapi masyarakat juga bisa berperan mencegah penyebaran DBD," paparnya.