RIAUONLINE, PEKANBARU - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ternyata memengaruhi tingkat keterisian bus Trans Metro Pekanbaru (TMP). Saat ini masyarakat lebih memilih transportasi angkutan umum.
Untuk mendukung ini, bus TMP rencananya kembali melayani sejumlah koridor yang sempat tidak aktif akibat pandemi Covid-19. Rencana ini seiring adanya subsidi bagi pengguna jasa bus TMP.
Subsidi ini sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib Dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun 2022. Maka pemerintah daerah wajib untuk menyalurkan 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU) untuk bantuan sosial.
Penyaluran bantuan tersebut termasuk untuk pemberian subsidi sektor transportasi angkutan umum di daerah. Programnya pun sejalan dengan layanan angkutan umum bus TMP.
"Kita menilai ini sejalan dengan program kegiatan pemerintah kota, angkutan umum bus Trans Metro Pekanbaru. Namun pos anggaran memang masih terbatas," jelas Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yuliarso, Selasa 20 September 2022.
Bus TMP masih belum melayani seluruh koridor yang ada. Saat ini bus TMP hanya melayani delapan dari sepuluh koridor yang ada. Total ada 40 unit bus melayani para penumpang di delapan koridor itu.
Delapan koridor tersebut yakni Koridor 01 Pandau - Ramayana, Koridor 1A MPP - Bandara SSK II, Koridor 02 Terminal BRPS - Kulim, Koridor 03 Awal bros - UIN Panam dan Koridor 4A Ramayana - Tangor. Lalu Koridor 4B MPP - BRPS, Koridor 4C MPP Kantor tenayan dan Koridor 8A MPP - Unilak.
"Kini bus TMP baru melayani sejumlah koridor sesuai kemampuan keuangan yang ada," jelasnya.
Yuliarso menilai peraturan menteri keuangan ini memberi udara segar untuk meningkatkan layanan bus TMP. Pemerintah juga bakal membuka kembali semua koridor yang sudah tersedia.