Jokowi Sebut Bantuan Ongkos Transpostasi dari Pemda Bisa Tekan Inflasi

Jokowi28.jpg
((Dok. Media DPP PDIP))


RIAUONLINE, PEKANBARU - Presiden Joko Widodo mengatakan kestabilan pasokan bahan pangan dapat diinisiasi dengan subsidi ongkos transportasi atau pembelian langsung ke petani. Hal ini disampaikan Jokowi dalam Rapat Virtual Pengendalian Inflasi bersama Kepala Daerah, Selasa, 13 September 2022.

Dikatakan Jokowi, kondisi inflasi yang terjadi di Indonesia mempengaruhi kenaikan harga sejumlah bahan pokok, di antaranya telur, bawang merah, dan bawang putih. Untuk mengurangi kondisi tersebut, menurut Jokowi, pemerintah daerah (pemda) dapat menggunakan dana belanja tak terduga untuk biaya transportasi.

"Dengan dana Belanja Tak Terduga ini bisa digunakan untuk bantu biaya transportasi," ujar Jokowi.

Selain membantu biaya transportasi, sebut Jokowi, pemda dapat mengambil tindakan dengan melakukan pembelian langsung kepada petani atau produsen penghasil barang.

Jokowi memapaparkan, misalnya, komoditas telur dihasilkan di Bogor, maka pemda bisa membeli langsung dari sumber tersebut kemudian didistribusikan ke pasar-pasar.

 



 

"Sehingga harga yang di pasar sama dengan harga dari peternak. Karena biaya transportasinya ditanggung oleh pemda provinsi kabupaten kota," ujarnya.

Berdasarkan pengalamannya saat menjabat Wali Kota Solo, kata Jokowi, cara tersebut dapat menekan inflasi hingga 1,2 persen.

"Pernah saya lakukan pengamanan saat menjadi wali kota dengan menutup biaya transportasi tersebut, sehingga saat itu inflasi bisa kita drop kan di angka 1,2. Saya diberikan hadiah dari kemenkeu dalam bentuk JIJ," ungkapnya.

Menanggapi masukan dan arahan dari Presiden Jokowi, Gubernur Riau, Syamsuar, menuturkan pihaknya akan menindaklanjuti arahan tersebut. Kata Syamsuar, ia telah berkoordinasi dengan kepala dinas (kadis) pertanian agar beras ini tetap tersedia dan harganya pun terjangkau.

 

 

"Beras murah, dibeli situ dan ongkosnya ditanggung oleh pemda. Jadi begitu bagaimana caranya yang tinggi harga beras itu jadi murah," ungkap Syamsuar.

Lanjut Syamsuar, perlu ada intervensi daerah kepala daerah mengenai harga-harga bahan pokok mengingat sekarang dalam kondisi inflasi.

"Sekarang harga cabai sudah mulai menurun, itu kan harga cabai. Berpengaruh nanti bisa saja beras, bisa saja telor. Makanya itu penting ada intervensi kepala daerah," kata Syamsuar.