Judi Online di Batam Ditutup, Mantan Pekerja Asal Riau Bakal Dikirim ke Kamboja

Ilustrasi-judi-online.jpg
(Shutterstock via Okezone.com)


RIAU ONLINE, BATAM - Seorang admin judi online asal Duri, Riau, yang bekerja di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) diduga akan diberangkatkan ke Kamboja, yang diduga sebagai salah satu lokasi pusat server judi online.

Para pekerja judi online dipindahkan lantaran aktivitas judi online di sejumlah hotel di Batam yang berlangsung setahun belakanan lebih ini ditutup sejak sebulan lalu.

Seluruh pekerjanya pun akan dipindahkan ke lokasi yang diduga menjadi pusat server judi online. Termasuk di antaranya C, admin judi online berusia 20 tahunan yang berasal dari Duri, Provinsi Riau.

C sudah lama bekerja sebagai Admin. Namun, Gita tak tahu detail pekerjaan yang dilakukan adiknya itu.

Seorang keluarga C, Gita, mengungkap bahwa adiknya akan dikirim pengelola judi online ke Kamboja setelah usaha ilegal itu ditutup.

Sebelumnya, mereka diduga beroperasi di King Hotel, di kawasan Seraya Atas, Batam, Kepri.

"Saat ini operasi judi onlinenya sudah tutup sebulan lalu di King Hotel, sekarang dia mau pindah ke Kamboja, tolong gagalkan, Pak!" ujar Gita, seperti dilansir dari Batamnews, jaringan RIAUONLINE.CO.ID, Jumat, 26 agustus 2022.


Menurut Gita, C direkrut beberapa waktu lalu untuk bekerja di sebuah lokasi judi online di Hotel K. C bahkan tinggal di hotel tersebut.

Orangtua C yang mendengar kabar sang anak hendak pindah ke Kamboja lantas tak menyetujuinya. Namun, C tetap memaksa.

"Kami sekeluarga juga melarang, tapi dia memaksa," ujar Gita yang tinggal di Batam ini.

C memaksa ingin pindah ke Kamboja karena tergiur gaji besar yang ditawarkan. Sementara itu, ia menolak untuk bekerja di Batam.

"Dia bilang tak mau (cari) kerja di Batam karena enggak punya tamatan (ijazah)," ujar Gita.

Gita lantas meminta pihak kepolisian untuk menggagalkan rencana adiknya tersebut.

"Lapak mereka di hotel itu sudah bersih, sekarang lagi siap-siap ke Kamboja dan bikin paspor 'tembak'," ujar Gita.

Gita berharap adiknya tak terjebak janji-janji palsu perekrut untuk pergi ke Kamboja. Namun, Gita bingung hendak melapor ke polisi, khawatir disebut menjebak.

"Kami mau lapor polisi takut dibilang menjebak, padahal kami hanya ingin dia tak ikut," ujarnya.

Modus kerja ke Kamboja saat ini sedang marak. Mereka diduga dipekerjakan di sejumlah tempat termasuk judi online.