Pertama di Indonesia, Kabasarnas Siapkan 130 Unit Pendeteksi Bawah Air

Kabasarnas-RI-Marsekal-Madya-TNI-Henri-Alfiandi.jpg
(Dok SAR)

 

RIAUONLINE, PEKANBARU - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan mempersiapkan sebanyak 130 unit alat pendeteksi di bawah air untuk mempermudah tim SAR melakukan pencarian orang tenggelam.  Pertama di Indonesia dan sudah teruji.  

Hal tersebut disampaikan Kabasarnas RI, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kantor SAR Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Selasa, 9 Juli 2022, sekitar pukul 16.00 WIB. 

Indonesia menjadi negara pertama yang menggunakan alat pendeteksi di bawah air tersebut dan sudah teruji.

"Hanya Indonesia yang pertama kali memakai ini dan sudah terbukti. Hal ini dilakukan agar mempermudah tim menemukan warga yang tenggelam di dalam air, jadi tak perlu lagi menunggu korban mengapung baru ditemukan," ujar Marsekal Henry. 

Khusus di Riau, 80-90 persen kejadian yang ada di perairan Riau tak lepas dari menangani orang jatuh, nelayan tenggelam dan pemancing hilang. 


"Jadi dengan menggunakan alat ini, tim dengan mudah menemukan korban tenggelam tanpa harus menunggu berhari-hari atau menunggu mengapung terlebih dahulu," terang jenderal bintang tiga ini. 

 

 

Selain itu, Henri juga menyebut kalau Basarnas Indonesia sebelumnya di backup oleh negara tetangga Singapore, lantaran mereka memiliki peralatan canggih seperti kapal cepat dan helikopter. Melihat hal tersebut Henri juga ingin apa yang menjadi kendala dan PR di Basarnas Indonesia dilengkapi. 

"Alhamdulillah, tahun ini kontrak pengadaan kapal cepat yang mampu menembus ombak 5 meter terpenuhi. Kami mengecek dan meyakinkan dan memastikan kepada pemerintah kita siap menunjang hal itu," tegas Henri. 

Usai memberikan pengarahan, Kabasarnas RI melakukan pengecekan peralatan rescue yang ada di Kantor SAR Pekanbaru. Ia Didampingi Kepala SAR Pekanbaru, I Nyoman Sidakarya.

"Selama saya melihat gudang, gudang ini yang paling bagus. Jika ada alat yang mungkin dibutuhkan untuk memaksimalkan kinerja tim SAR dalam menolong korban nantinya, silahkan laporkan dan akan kita siapkan," pungkasnya.