Kunker ke Pekanbaru, Kabasarnas: Kualitas Rescue RI Teruji untuk Asia Pasific

Kunker-Kabasarnas.jpg
(DEFRI CANDRA/RIAUONLINE)


RIAUONLINE, PEKANBARU - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) RI, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kantor SAR Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Marpoyan Damai, Selasa, 9 Juli 2022 sekitar pukul 16.00 WIB.

Mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II bersama rombongan, Jenderal Bintang Tiga ini langsung bergerak ke Kantor SAR Pekanbaru dan disambut dengan tari persembahan.

Sebelum melakukan kunker ke Pekanbaru, Marsekal Madya TNI Henri, sudah lebih dulu melakukan berkunjung ke Pangkal Pinang, Pontianak, Natuna, dan Anambas. Tujuan utamanya, yakni meninjau perlengkapan peralatan SAR serta penekanan pemberian pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Henri mengatakan, kebutuhan para rescue di daerah menjadi perhatian Basarnas pusat, agar para rescue dapat mengoptimalkan kerjanya dalam memberi permintaan bantuan dan pertolongan penyelamat baik di air atau di luar permukaan air.

"Ke depan apa yang dibutuhkan para rescue dapat kita tingkatkan dan dilengkapi, serta membuat semua perencanaan, sehingga apa yang tim inginkan dapat terpenuhi agar pelayanan Basarnas ke masyarakat dapat diberikan semaksimal mungkin," ujar Henri kepada awak media, Selasa, 9 Agustus 2022.

Selain itu, Henri menyebut kalau Basarnas Indonesia sebelumnya di backup oleh negara tetangga Singapura, lantaran mereka memiliki kapal cepat dan helikopter. Melihat hal tersebut Henri berharap kendala dan PR di Basarnas Indonesia dilengkapi.

"Alhamdulillah, tahun ini kontrak pengadaan kapal cepat yang mampu menembus ombak 5 meter terpenuhi. Kami mengecek dan meyakinkan dan memastikan kepada pemerintah kita siap menunjang hal itu," tegas Henri.

Ia menambahkan, kemampuan para rescue tidak perlu diragukan lagi, karena kualitas rescue Indonesia sangat baik, dan mendapat urutan terbaik ketiga setelah Amerika dan Singapura.


 

 

"Kemampuan rescue kita sudah teruji untuk Asia Pasific kita berada di urutan ketiga pelayanan rescue terbaik setelah Amerika dan Singapura. Standar rescue kita tidak kalah dengan rescue luar negeri," tuturnya.

Selain memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, Basarnas juga telah menyiapkan 130 unit alat pendeteksi di bawah air.

"Hanya Indonesia yang pertama kali memakai ini dan sudah terbukti. Hal ini dilakukan agar mempermudah tim menemukan warga yang tenggelam di dalam air, jadi tak perlu lagi menunggu korban mengapung baru ditemukan," ujarnya.

Khusus di Riau, sebut Henri, 80-90 persen kejadian yang ada di perairan Riau tak lepas dari menangani orang jatuh, nelayan tenggelam dan pemancing yang hilang.

Lebih lanjut kepala Basarnas mengatakan, seluruh pegawai yang memiliki tugas mulia ini, harus selalu melakukan Inovasi dalam melaksanakan tugas.

"We are ready quick response (kami siap untuk merespon cepat) harus terpenuhi, dan saya berharap ada inovasi dari Kantor pencarian dan pertolongan Pontianak mengenai semua peralatan yang harus dipelajari biar semua terpenuhi tentang operasi SAR di air dan di darat karena hal tersebut dapat mempermudah dan mempercepat untuk anda bekerja,” pungkasnya.

Dalam Kunjungan tersebut sejumlah pejabat tinggi madya dan pengurus Dharma Wanita Persatuan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan juga ikut mendampingi Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi.