Ratusan imigran Afganistan menyerbu Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Riau jalan jenderal Sudirman, Pekanbaru, Selasa, 11 Januari 2022/DEFRI CANDRA /Riau Online
(DEFRI CANDRA /Riau Online)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Para pengungsi asal Afghanistan di Kota Pekanbaru mengklaim ada sekitar 14 orang rekannya meninggal karena bunuh diri. Mereka membuat narasi bahwa para pengungsi bunuh diri lantaran terlalu lama berada di Kota Pekanbaru.
Di Riau, ada sekitar 800 orang pengungsi Afghanistan dan jumlah di Indonesia ada lebih kurang 7.000 orang. Mereka ingin segera dikirim ke negara ketiga yang aman yakni Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, dan Australia.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian menampik narasi dari para pengungsi. Ia menegaskan, kemungkinan aksi bunuh diri belasan warga negara asing ini berlangsung di sejumlah daerah.
"Mungkin itu terjadi di sejumlah daerah. Tapi di Pekanbaru kemarin memang ada yang bunuh diri, tapi itu karena ada hal lain. Stres dan propaganda, tak kunjung dikirim ke negara ketiga selama 10 tahun di Indonesia," paparnya, Rabu 27 Juli 2022.
Dirinya mengaku tidak ingat persis kapan ada pengungsi di Kota Pekanbaru yang bunuh diri. Ia menyebut kejadian bunuh diri terakhir yang diketahui berlangsung di Wisma Indah.
Zulfahmi menyebut, ada kemungkinan yang bersangkutan bunuh diri karena masalah pribadi. Ia menegaskan bahwa cerita para pengungsi tidak bisa diterima sepenuhnya. Apalagi para pengungsi kerap membuat narasi yang memojokkan pemerintah.
Adanya narasi itu menyebabkan munculnya kericuhan di tengah masyarakat. Padahal pemerintah sudah memberikan layanan yang terbaik kepada para pengungsi.
Dirinya menyampaikan bahwa para pengungsi mendapat kehidupan yang layak selama berada di Kota Pekanbaru. Ia menilai para pengungsi pun bebas beraktivitas di luar dengan mengikuti regulasi di Kota Pekanbaru.
"Mereka tidak pernah mengalami gangguan maupun persekusi dari siapa pun, sedangkan di negaranya sendiri mungkin rasa aman tidak ada lagi. Kalau di sini mereka hidup layak. Mereka juga bebas beraktivitas, mau ke pasar atau olahraga," jelasnya.
Zulfahmi menegaskan bahwa tuntutan para pengungsi untuk segera ditempatkan ke negara di luar kewenangan dari pemerintah di Indonesia. Pemerintah sudah menyampaikan tuntutan para pengungsi kepada pihak berwenang.
"Tapi mereka tidak paham, bahkan mereka nekat unjuk rasa berulang kali. Sedangkan aksi yang dilakukan sudah melanggar ketentuan perundang-undangan," ulasnya.
Mereka pada saat mendapatkan status pengungsi, tidak boleh melakukan unjuk rasa maupun aksi mogok makan. Itu sudah mereka tandatangani bagi setiap pengungsi yang datang.
"Kita kembalikan saja ke mereka mau bagaimana. Sembari menanti transit ke negara ke tiga, mau tidak mau harus sabar. Kebijakan negara kan berbeda," tegasnya.
Diketahui, lebih kurang 200 pengungsi Afghanistan di Pekanbaru Riau, termasuk anak-anak pengungsi, kembali berunjuk rasa di Kota Pekanbaru. Mereka demonstrasi ke Kantor Kemenkumham Riau Jalan Sudirman Pekanbaru, Selasa 26 Juli 2022.