Warga Pekanbaru Bisa Lihat Fenomena Bulan Purnama Rusa Super, Catat Jadwalnya

Ilustrasi-Bulan-Purnama.jpg
(SHUTTERSTOCK/Yongkiet Jitwattanatam via Kompas.com)


Laporan: Dwi Fatimah

RIAUONLINE, PEKANBARU - Fenomena alam langka Bulan Purnama Rusa Super atau Full Buck Supermoon akan menghiasi langit Indonesia pada Rabu, 13 Juli hingga Kamis, 14 Juli 2022 dini hari.

Bulan Purnama Rusa Super akan terjadi pada pertengahan Juli 2022. Bulan Purnama Rusa Super tergolong fenomena langit yang langka, yang hanya terjadi setiap 9 tahun sekali dan terakhir kali muncul pada 2013 lalu.

Fenomena Supermoon terjadi ketika orbit bulan berada paling dekat dengan bumi pada saat yang sama dengan kemunculan bulan purnama.

Dikutip dari Space, pada saat Supermoon terjadi, bulan akan terlihat 30 persen lebih terang dan 14 persen lebih besar dari biasanya. Penyebab utama fenomena Supermoon ialah bentuk orbit bumi tidak bulat, melainkan elips yang dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi dan pasang-surut. Sehingga, terdapat titik terjauh (apogee) dan titik terdekat (perigee) antara bulan dengan bumi.

Pada 2022, terdapat empat fenomena Supermoon yang bisa disaksikan. Dua di antaranya dapat disaksikan di bulan Juni, yakni Bulan Stroberi atau Strawberry Moon dan pada Juli fenomena Bulan Rusa atu Buck Moon.


Karena Purnama Rusa kali ini bertepatan dengan Bulan Purnama Super (Full Supermoon) atau Purnama Perige (Perigeal Full Moon), ia disebut Full Buck Supermoon atau Purnama Rusa Super.

Menukil publikasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), meskipun dinamakan Purnama Rusa, bukan berarti di permukaan bulan akan muncul tanduk rusa. Penamaan Purnama Rusa berasal dari The Farmer’s Almanac (Almanak Petani Amerika Serikat).

Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pengerang, menjelaskan Bulan Purnama Rusa Super ini sudah dapat dinikmati setelah maghrib di seluruh wilayah Indonesia.

Puncak dari fenomena langka Bulan Purnama Rusa Super ini akan terjadi pada Kamis, 14 Juli 2022 pukul 01.57 WIB atau 02.57 WITA atau 03.57 WIT.

Andi menjelaskan, secara umum, bulan terbit dari arah tenggara selama 16-32 menit sebelum Matahari terbenam pada Rabu, 13 Juli 2022 dan berada di atas ufuk selama 12 jam 8 menit di Sabang, hingga 13 jam 16 menit di Rote Ndao, kemudian terbenam di arah Barat Daya 15-27 menit setelah matahari terbit keesokan harinya, Kamis 14 Juli 2022.

Untuk menyaksikan fenomena ini, masyarakat cukup mengarahkan pandangan sesuai arah terbit hingga terbenamnya bulan pada waktu terbit hingga terbenam. Meski bisa dilihat dengan mata telanjang, dibutuhkan teleskop atau binokuler yang terhubung dengan kamera ponsel atau kamera CCD untuk mengabadikan fenomena langka ini.

Bulan Purnama Rusa Super dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Berikut daftar kota dan waktu untuk menyaksikannya:

* Pekanbaru 13 Juli 18.04 WIB – 14 Juli 06.34 WIB
* Padang 13 Juli 18.06 WIB – 14 Juli 06.41 WIB
* Ambon 13 Juli 18.04 WIT – 14 Juli 06.51 WIT
* Banda Aceh 13 Juli 18.41 WIB – 14 Juli 06.49 WIB
* Bandar Lampung 13 Juli 17.36 WIB – 14 Juli 06.30 WIB
* Bandung 13 Juli 17.23 WIB – 14 Juli 06.23 WIB
* Banjarmasin 13 Juli 18.01 WITA – 14 Juli 06.47 WITA
* Bengkulu 13 Juli 17.52 WIB – 14 Juli 06.39 WIB
* Biak 13 Juli 17.36 WIT – 14 Juli 06.12 WIT
* Denpasar 13 Juli 17.47 WITA – 14 Juli 06.55 WITA
* Gorontalo 13 Juli 17.34 WITA – 14 Juli 06.03 WITA
* Gunungsitoli 13 Juli 18.22 WIB – 14 Juli 06.49 WIB
* Jakarta 13 Juli 17.28 WIB – 14 Juli 06.25 WIB
* Jambi 13 Juli 17.51 WIB – 14 Juli 06.29 WIB
* Jayapura 13 Juli 17.14 WIT – 14 Juli 06.59 WIT
* Kendari 13 Juli 17.27 WITA – 14 Juli 06.15 WITA
* Kep. Kangean 13 Juli 16.50 WIB – 14 Juli 05.50 WIB
* Kep. Natuna 13 Juli 17.46 WIB – 14 Juli 05.58 WIB
* Kupang 13 Juli 17.09 WITA – 14 Juli 06.23 WITA
* Labuan Bajo 13 Juli 17.28 WITA – 14 Juli 06.35 WITA
* Makassar 13 Juli 17.37 WITA – 14 Juli 06.30 WITA
* Mamuju 13 Juli 17.45 WITA – 14 Juli 06.37 WITA
* Manado 13 Juli 17.28 WITA – 14 Juli 05.54 WITA
* Manokwari 13 Juli 17.45 WIT – 14 Juli 06.20 WIT
* Mataram 13 Juli 17.44 WITA – 14 Juli 06.51 WITA
* Medan 13 Juli 18.22 WIB – 14 Juli 06.39 WIB
* Merauke 13 Juli 17.02 WIT – 14 Juli 06.09 WIT
* Miangas 13 Juli 17.30 WITA – 14 Juli 05.38 WITA
* Palangkaraya 13 Juli 17.06 WIB – 14 Juli 05.47 WIB
* Palembang 13 Juli 17.43 WIB – 14 Juli 06.27 WIB
* Palu 13 Juli 17.44 WITA – 14 Juli 06.20 WITA
* Pangkalpinang 13 Juli 17.39 WIB – 14 Juli 06.20 WIB
* Pontianak 13 Juli 17.30 WIB – 14 Juli 06.02 WIB
* Rote Ndao 13 Juli 17.10 WITA – 14 Juli 06.26 WITA
* Sabang 13 Juli 18.41 WIB – 14 Juli 06.49 WIB
* Samarinda 13 Juli 17.57 WITA – 14 Juli 06.30 WITA
* Semarang 13 Juli 17.11 WIB – 14 Juli 06.12 WIB
* Serang 13 Juli 17.31 WIB – 14 Juli 06.28 WIB
* Sofifi 13 Juli 18.16 WIT – 14 Juli 06.44 WIT
* Sorong 13 Juli 17.57 WIT – 14 Juli 06.32 WIT
* Surabaya 13 Juli 17.10 WIB – 14 Juli 06.12 WIB
* Tanjungpinang 13 Juli 17.53 WIB – 14 Juli 06.21 WIB
* Tanjung Selor 13 Juli 18.03 WITA – 14 Juli 06.23 WITA
* Wakatobi 13 Juli 17.19 WITA – 14 Juli 06.13 WITA
* Yogyakarta 13 Juli 17.09 WIB – 14 Juli 06.13 WIB

Fase purnama dapat mengakibatkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Pasang laut ini disebut juga dengan pasang purnama. Pada waktu ini, para nelayan diimbau untuk tidak melaut pada 12-16 Juli nanti.