Usai Uang Nasabah Raib, Syafaruddin Poti Minta Pemegang Saham BRK Evaluasi Direksi

Menara-Dang-Merdu-BRK.jpg
(Istimewa)

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Syafaruddin Poti, menyayangkan kasus pembobolan uang nasabah oleh oknum pegawai Bank Riau Kepri (BRK). Ia mendesak pemegang saham segera melakukan evaluasi terhadap direksi dan komisaris BRK.

"Pembobolan rekening nasabah ini kan karena lalai dan kurangnya pengawasan. Makanya saya minta pemegang saham untuk mengevaluasi direksi dan komisaris BRK ini. Kepada Gubernur Riau mohon mengevaluasi apalagi bank ini sudah syariah," tegas Poti, Rabu, 6 Juli 2022.

Poltikus PDIP itu menekankan hal itu agar kasus pencurian dan pembobolan uang nasabah di BRK tidak terjadi lagi. Karena sepengetahuannya, kasus seperti ini bukan kali pertama terjadi.

"Tahun 2021 juga terjadi pengelepan uang nasabah di BRK kan. Jadi Saya minta ini ditindak tegas. Kapan perlu dicopot Dirut BRK," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Komisi IV DPRD Riau, Sugeng Pranoto, juga menanggapi adanya oknum pegawai Bank Riau Kepri (BRK) yang menguras uang nasabah hingga Rp 5 miliar.



 

 

Sugeng menyatakan memang kerap kali ada oknum-oknum yang melakukan tindakan tak terpuji dalam sebuah instansi.

"Makanya ini menjadi PR bagi direktur utama agar tak pernah lelah dan berhenti menggaungkan profesi agar menjadi orang yang profesional dan melindungi nasabah," kata Sugeng.

Anggota Pansus Konversi BRK Syariah DPRD Riau itu meminta direktur utama lebih fokus lagi menyampaikan jajarannya agar tak melakukan tindakan tak terpuji.

"Apalagi kalau sudah jadi BRK Syariah. Itu kan simbol dari ajaran Islam. Orang paham ajaran Islam mengajarkan untuk tidak korupsi, lebih meningkatkan disiplin, dan tak merugikan nasabah," tutur Politikus PDI P itu.