RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau Faralinda Sari mengatakan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak tidak menular pada manusia. Namun, perlu dikhawatirkan air cucian dagingnya.
Pasalnya, kata Faralinda, air cucian daging yang mengalir masih mengandung virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini bisa mengkontaminasi lingkungan.
"Bila ada ternak di sekitar air cucian daging tersebut, bisa jadi tertular," ucapnya.
Kendati begitu, Faralinda menjelaskan penyakit mulut dan kuku (PMK) ini tidak menular ke manusia.
"Bukan zoonosis, bukan penyakit yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia," katanya kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 5 Juli 2022.
Faralinda menjelaskan, karena tidak akan ditularkan dari hewan ke manusia. Artinya, memakan seluruh produk dari hewan, baik daging maupun susu tidak bermasalah bagi kesehatan.
"Seluruh produk dari hewan, baik daging maupun susu aman untuk dimakan. Yang dikhawatirkan itu air cucian daging yang mengalir ke lingkungan," ujarnya.
Untuk meminimalisir terjadinya penyebaran wabah PMK ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus melakukan vaksinasi kepada hewan ternak. Saat ditanya bahaya atau tidak vaksin pada hewan ternak ini saat dimakan, Faralinda menangkisnya.
"Insyaa Allah aman," pungkasnya.
Di Provinsi Riau sendiri, hingga Selasa, 5 Juli ini sudah terjadi sebanyak 862 kasus PMK pada hewan ternak. Dengan rincian 193 ekor sembuh, dua ekor mati, dan 667 ekor sisa kasus.