(istimewa)
(istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Pekanbaru kini berusia 238 tahun sejak didirikan pertama kali pada 23 Juni 1784 silam. Namun sejumlah masalah tak bisa disembunyikan dari wajah ibu kota Provinsi Riau ini.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mengajak masyarakat untuk ikut bekerjasama dalam menuntaskan satu persatu permasalahan kota. Hal ini seusai dengan semangat momen HUT Pekanbaru yakni bangkit bersinergi menuju Smartcity Madani.
"Maka tugas kita adalah melanjutkan pembangunan yang sudah dirintis selama ini. Kita semua bersama bersatu membangun kota Pekanbaru jadi kota lebih baik ke depannya," paparnya, Kamis 23 Juni 2022.
Dirinya menegaskan bahwa Kota Pekanbaru sedang berupaya agar bisa meraih kembali Piala Adipura. Penuntasan masalah sampah pun menjadi satu program prioritas Pemerintah Kota Pekanbaru pada momen HUT Pekanbaru kali ini.
"Satu program prioritas kita saat ini adalah upaya menuntaskan permasalahan sampah di wilayah kota," ujar usai upacara HUT ke-238 Pekanbaru.
Baca Juga
Menurutnya, pembenahan berbagai infrastuktur di berbagai sektor juga jadi perhatian. Penanganan banjir, layanan kesehatan hingga fasilitas pendidikan.
Permasalahan lainnya juga stau persatu bakal dituntaskan yakni menuntaskan pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), honor bagi RT/RT serta hingga pembayaran lainnya yang tertunda.
Muflihun menyadari bahwa permasalahan anggaran pemerintah kota juga menjadi perhatian khusus. Ia pun mendorong kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar bisa meningkatkan pendapatan daerah.
"Maka kita mengajak semua pihak, tanpa ada dukungan semua pihak tentu kita tidak bisa menuntaskan permasalahan ini satu persatu," imbuhnya.
Muflihun menyampaikan bahwa pemerintah kota juga mendorong upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Ia menyadari pandemi memberi dampak dan tekanan ke terhadap semua sektor.
Dirinya menilai upaya pemulihan ekonomi dilakukan dengan mendorong pengembangan UMKM agar pemulihan berlangsung secara efisien.
Ia menyebut bahwa nantinya OPD yang berhadapan langsung dengan pelaku UMKM bisa memberi akses pengembangan UMKM agar berinovasi dan memiliki produk unggulan daerah.