Sungai Sail Sudah 30 Tahun Tak Dikeruk, Muflihun Turun Tangan

Sungai-Sail5.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Aliran Sungai Sail di Kota Pekanbaru mulai mengalami proses normalisasi. Upaya normalisasi ini untuk mencegah pendangkalan terjadi di aliran sungai tersebut.

 

Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mengatakan bahwa terakhir pengerukan di aliran sungai itu berlangsung pada tahun 90-an silam.

 

"Sekarang sudah 2022, sudah 30 tahunan. Saya rasa wajarlah bertumpuk," ujarnya usai meninjau normalisasi Sungai Sail.

 

 

Dirinya mengatakan, normalisasi ini untuk mengurangi dampak banjir di sekitar aliran sungai. Penyebab utama banjir di sekitar aliran Sungai Sail adalah sedimentasi atau pendangkalan di aliran sungai.

 

Pendangkalan juga terjadi akibat endapan di dasar sungai. Satu unit alat berat dikerahkan untuk mengeruk bagian aliran sungai yang mengalami pendangkalan. Pengerukan juga dilakukan terhadap lapisan tanah di tepi aliran sungai.

 

Endapan ini menyebabkan terjadinya banjir di sekitar aliran Sungai Sail. Akibatnya, jika hujan deras sungai pun meluap hingga menggenangi jalan dan pemukiman di sekitarnya.

 

Satu ruas jalan yang kerap digenangi air luapan aliran Sungai Sail adalah Jalan Akasia. Aktivitas masyarakat pun jadi terganggu akibat adanya genangan banjir tersebut.

 

Muflihun mengatakan bahwa normalisasi juga berlangsung di aliran Sungai Sibam dan Sungai Hitam. Ia mengklaim normalisasi wilayah sungai di Kota Pekanbaru sekitar 30 persen.



 

"Secara bertahap kita tingkatkan, bukan hanya di sini, tapi di beberapa tempat," paparnya.

 

Muflihun mengaku pemerintah kota tidak bisa memasang target kapan masalah banjir teratasi. Ia menegaskan bahwa dinas terkait masih keterbatasan alat untuk normalisasi sungai dalam waktu cepat.

 

 

 

 

Pemerintah kota pun meminta bantuan kepada Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III Pekanbaru untuk normalisasi sungai. Ia menegaskan bahwa penanganan banjir menjadi satu fokus pemerintah kota. 

 

Menurutnya, pengaduan masyarakat paling banyak tentang banjir di wilayahnya. Mereka juga memantau titik banjir di titik lainnya seperti di Jalan Arifin Achmad dan Jalan HR Soebrantas.

 

Dirinya menambahkan bahwa penanganan banjir di wilayah itu dengan memperbaiki drainase. Mereka membongkar trotoar untuk melihat bak kontrol aliran air di bawah tanah karena kondisinya banyak sampah.