Kejahatan Skimming BRK Batam, Diduga Ada Keterlibatan Orang Dalam

Konpres-Skimming-BRK-Batam.jpg
(Reza/Batamnews)


RIAU ONLINE, BATAM - Bank Riau Kepri (BRK) di Batam, Kepulaun Riau melakukan investigasi terkait dugaan adanya keterlibatan orang dalam untuk mempermudah para tersangka melakukan aksi kejahatan skimming. Tapi, hingga kini hasil investigasi belum menemukan indikasi keterlibatan orang dalam.

"Kita tetap lakukan investigasi untuk mengetahui apakah ada keterlibatan orang dalam, namun sampai saat ini belum ada indikasinya," tegas Kepala Cabang Bank Riau Kepri, Batam, Baharuddin, di Mapolda Kepri, Selasa, 24 Mei 2022.

Kendati begitu, Baharrudin belum bisa memastikan, mengapa BRK menjadi sasaran para tersangka dalam kejahatan skimming tersebut.

Namun, Baharrudin membantah anggapan yang menyebut bahwa fasilitas Anjutan Tunai Mandiri (ATM) BRk memiliki sistem keamanan yang terbilang lemah.

"Kita sama dengan bank-bank lainnya, untuk sistem pengoperasian ATM itu menggunakan vendor," ujar Baharuddin.

Sementara untuk total kerugian yang dialami sekitar 50 nasabah BRK jumlahnya mencapai Rp 800 juta. Baharrudin mengimbau para nasabah korban kejahatan skimming agar tidak perlu khawatir, karena pihak BRK sudah mengganti sepenuhnya.


 

 

"Jangan khawatir, Bank Riau Kepri bertanggung jawab 100 persen dalam kejahatan skimming ini," katanya, melansir Batamnews, jaringan RIAUONLINE.CO.ID.

Sebelumnya, tiga pelaku kejahatan perbankan bermodus skimming telah diringkus Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau (Kepri) di Bali.

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhardt merinci ketiga tersangka adalah inisial VT pria asal warga negara Bulgaria, JP pria asal Indonesia serta CC wanita asal Indonesia.

"Dari tiga pelaku yang ditangkap, yang menjadi otak utamanya yaitu pria warga negara asing berinisial VT," kata Harry dalam keterangan pers di Mapolda Kepri.