RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengamat Pemerintahan dan Politik dari Universitas Riau (Unri), Adlin, menilai tak ada tokoh yang digadang-gadang maju pada Pilkada 2024 menawarkan penanganan masalah aktual di Pekanbaru, seperti banjir dan sampah yang jadi masalah tahunan.
Ia menyayangkan jika pergantian pemimpin hanya sebagai formalitas dan tak mengubah keadaan warga Pekanbaru.
"Ini kan berbahaya karena berimbas pada kepercayaan masyarakat, berimbas terhadap sistem demokrasi. Pilkada terus diadakan dan pemimpin silih berganti, tapi nasib warga tak berubah," keluhnya, Senin, 21 Maret 2022.
Sebab itu, ia meminta Partai Politik (Parpol) mengusung calon yang benar-benar layak, punya misi menyelesaikan permasalahan aktual di Pekanbaru.
"Ini kan partai menyodorkan orang sebagai calon, tapi masyarakat dipaksa memilih orang-orang yang tak punya solusi konkrit. Kalau ada juga wacana saja, realisasinya tak begitu," kata Adlin.
Ketua Jurusan Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Unri itu menginginkan tatanan demokrasi berjalan lancar di Pekanbaru dengan cara Parpol menghadirkan orang-orang yang mampu.
"Karena memang lewat partai, kalau independen susah. Jangan lagi partai memaksa warga memilih calon yang tak punya kemampuan menyelesaikan permasalahan di Pekanbaru. Contohnya dua periode Walikota Firdaus, tak selesai juga soal banjir dan sampah. Warga yang kasian," tuturnya.
Ia menyampaikan sebenarnya banyak orang di Pekanbaru yang punya kemampuan menyelesaikan masalah aktual.
"Coba Parpol menggaet orang-orang itu. Kalau pun ada kesepakatan ya urusan masing-masing, karena intinya masyarakat ingin memilih calon yang mampu yang disodorkan Parpol. Jangan calon yang semuanya tak mampu, memang masyarakat memilih juga mau tak mau tapi kan kasihan," pungkasnya.