Pemko Pekanbaru Bakal Evaluasi Perbedaan Harga Minyak Goreng di Ritel

Tito-Karnavian4.jpg
(RAHMADI DWI/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Harga minyak goreng di sejumlah ritel belum seragam. Seperti di supermarket, swalayan maupun minimarket, harga minyak goreng cenderung mahal di atas Rp 14.000 per liter.

Sementara, persediaan minyak goreng di gerai ritel seperti Alfamrt dan Indomaret sudah habis. Masyarakat pun mengeluhkan adanya perbedaan harga. Padahal, pemerintah menetapkan satu harga minyak goreng sejak Rabu, Rabu 19 Januari 2022.

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus mengatakan bahwa pemerintah kota segera melakukan evaluasi. Ia mengaku baru mengetahui adanya informasi terkait perbedaan harga.

"Soal minyak goreng ini kami juga baru mendapat laporan. Tentunya nanti dengan OPD teknis kami akan lakukan evaluasi, dengan Disperindag dan asosiasi yang terkait," terangnya, Selasa 25 Januari 2022.

Ia menuturkan akan mencarikan solusi terkait perbedaan harga minyak goreng di sejumlah ritel. "Di tengah pandemi seperti ini kita harapkan tentu harga barang-barang bisa terkendali. Terutama ini juga untuk pengendalian inflasi," ujarnya.

Sebelumnya, minyak goreng kemasan Rp 14 ribu per liter ini disambut antusias oleh masyarakat Kota Pekanbaru. Terbukti di hari pertama pemberlakuannya sudah habis dibeli masyarakat. Meskipun ada pembatasan jumlah maksimal untuk pembelian minyak goreng.


Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, pemerintah akan menyiapkan minyak goreng sebanyak 250 juta liter per bulan. Penyediaan itu akan dilakukan selama enam bulan sehingga total pasokan mencapai 1,5 miliar liter.

Kebijakan satu harga diberlakukan karena pemerintah memberi subsidi atas harga keekonomian dari produsen dan harga di pasaran. Anggaran untuk subsidi yang disiapkan mencapai Rp 7,6 triliun yang bersumber dari dana pungutan ekspor sawit kelolaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Dia mengatakan, harga Rp 14 ribu per liter bisa mulai dinikmati konsumen yang berbelanja di retail modern anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).