RIAUONLINE, PEKANBARU-Jumlah penduduk miskin Kota Pekanbaru terus bertambah karena ada arus urbanisasi. Fenomena ini muncul karena banyak orang dari berbagai daerah mengadu nasib di Kota Pekanbaru.
"Kita kota dagang dan kota jasa, jadi arus urbanisasi tidak terbendung, sehingga jumlah penduduk miskin bertambah," ujar Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, Sabtu 22 Januari 2022.
Sementara itu, program pengentasan kemiskinan di Kota Pekanbaru belum menyentuh seluruh kelurahan. Baru 58 kelurahan yang masuk dalam program pengentasan kemiskinan dari total 83 kelurahan.
Ayat menyebut, ada 2,83 persen masyarakat miskin tercatat di Kota Pekanbaru pada tahun 2021 lalu. Tim Kordinator Pengentasan Kemiskinan (TKPK) Kota Pekanbaru saat ini berupaya mengoptimalkan upaya mengentaskan kemiskinan.
Satu caranya dengan mengoptimalkan fungsi
Lembaga Keswadayaan Masyarakat atau LKM di tengah masyarakat. Ayat pun mengumpulkan seluruh pengurus LKM di kelurahan.
Ayat juga menjabat sebagai Ketua TKPK Kota Pekanbaru ingin melihat kondisi terakhir dari program tersebut pasca Covid-19. Ia ingin memastikan program TKPK masih berjalan dalam upaya mengentaskan kemiskinan.
"Kita ingin memastikan program berjalan hingga memastikan dana yang ada bergulir untuk program pengentasan kemiskinan," jelasnya.
Dirinya menilai program TKPK mesti mendapat dukungan dari LKM. Ia ingin memastikan LKM masih aktif dan ikut membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
Ada sejumlah klaster pengentasan kemiskinan yakni ekonomi hingga infrastruktur. Ia tidak ingin ada dana hibah atau dana bantuan berbagai pihak hanya tersimpan di bank.