Kepala SKK Migas Minta PHR Manfaatkan UKM Riau untuk Pakaian atau Alat Kerja

Dwi-Soetjipto2.jpg
(RAHMADI DWI/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Kepala Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas, Dwi Soetjipto mengunjungi Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau di Komplek Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau di Jalan Diponegoro, Pekanbaru.

 

Ditemui usai mengunjungi sentra ekonomi kreatif, Dwi merasa sangat senang diberikan kesempatan untuk berkunjung melihat-melihat hasil karya anak-anak muda di Provinsi Riau.

 

“Kami sangat senang bisa berkesempatan dan diundang, kita lihat tadi sentra ini menjadi center of Riau secara keseluruhan dalam kaitan anak bangsa yang menghasilkan karya di sini,” ungkapnya, Rabu, 5 Januari 2021.

 

 

Ia menambahkan, kedepannya sentra ekonomi kreatif ini semakin ditingkatkan pemanfaatannya.

 

“Kami dari hulu migas akan mendukung LAM Riau untuk memberikan manfaat bagi masyarakat Riau keseluruhan,” terangnya.

 

Dwi turut meminta kepada Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk memanfaatkan hasil karya anak bangsa di sentra budaya dan ekonomi kreatif tersebut.

 

“Kami juga sampaikan ke teman-teman dari PHR untuk memanfaatkan UKM Riau ini, baik pakaian kerja atau alat-alat kerja,” kata Dwi Soetjipto.

 


Ia mengaku terkesan dengan peran perempuan dalam pengembangan sentra berbasis budaya melayu Riau tersebut. Karena 75 persen dari 300 UMKM yang dibina adalah perempuan.

 

“Hal ini turut membantu perekonomkan keluarga dan menjadi panutan bagi anak-anak mereka,” jelasanya.

 

 

Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau lahir dari kolaborasi Pemprov Riau, LAM Riau, SKK Migas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). 

 

Sentra tersebut memamerkan hasil keraninan dan makanan dari 12 kabupaten dan kota di Riau.

 

“Kehadiran fasilitas ini bernilai strategis bagi pelestarian budaya Melayu dan pengembangan ekonomi kreatif di Riau. Keberadaannya diharapkan dapat semakin mendorong kreativitas para pelaku UMKM maupun pelaku seni dan budaya Melayu,” tutur Direktur Utama PHR Jaffee Arizona Suardin.