RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri curiga hotel kelas melati di Kota Pekanbaru menjadi sarang praktik prostitusi.
"Saya lihat modus operandi ini, mereka menyewa hotel di satu tempat. Di situ mereka menghidupkan aplikasi dan kamarnya mereka siapkan. Tamu tinggal datang," katanya.
Politisi Partai Demokrat meminta aparat maupun Pemko Pekanbaru memberi sanksi pihak hotel kedapatan terbukti terlibat dalam penyediaan praktik prostitusi online.
Setidaknya, pengelola hotel harus cermat dan selektif dalam menerima tamu.
"Saya bukan menyalahkan pihak hotel, tapi tolong fungsi anda sebagai pengusaha mengantisipasi prostitusi ini. Kalau orangnya itu-itu saja, tamunya itu-itu saja, itu harus dikendalikan. Kalau tidak dikendalikan, saya rasa anda ikut melakukan pembiaran," ujarnya.
Lebih lanjut, Azwendi meminta pihak berwajib untuk lebih rajin melakukan razia ke hotel-hotel kelas melati. Hal ini bertujuan agar mempersempit praktik prostitusi di Kota Pekanbaru.
"Tidak hanya itu, untuk pihak sekolah, jika bisa merazia handphone siswa-siswi. Apakah ada yang menggunakan aplikasi yang mengarah ke prostitusi. Jadi itu harus kita awasi dan dikendalikan juga," pungkasnya.