Laporan Haslinda
RIAUONLINE, PEKANBARU-Pengamat Pendidikan, Afrianto Daud mengomentari beredarnya kabar sejumlah guru dan siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) IT Abdurrab terkonfirmasi positif Covid-19.
Menurutnya, kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak bahwa pandemi di Kota Pekanbaru belum selesai meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah turun ke level 1.
"Tentu kita prihatin terhadap korban yakni guru dan siswa. Namun, kejadiaan di Abdurrab ini menjadi warning bagi semua pihak, bahwa pandemi memang belum selesai meski kita sudah berada level 1," ujar Ardianto kepada riauonlie.co.id, Sabtu 27 November 2021.
Diungkapkan Afrianto, ketika sekolah mendapat kesempatan belajar tatap muka terbatas, pihak sekolah harus benar-benar memperhatikan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Terutama bagi sekolah boarding school atau asrama seperti Abdurrab.
"Ketika sekolah itu dibuka ada prosedur yang benar-benar harus dilakukan. Kalau sekolahnya boarding seperti Abdurrab disarankan pakai antigen sebelum masuk asrama. Kontak mereka dengan orang luar harus diperhatikan. Jangan sampai siswa udah aman tapi masih ada yang keluar masuk asrama. Terutama gurunya. Saya tidak tau bagaimana konteks guru-guru di sana apakah menetap atau bolak balik. Intinya jangan abai," tegasnya.
Meski pembalajaran tatap muka terbatas dihentikan, Afrianto meminta kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan meksi daring. Sebab ditutupnya sekolah ketika ada yang terpapar Covid-19 merupakan konsekuensi.
"Nah prokes itu kan sudah di atur di SKB 4 Menteri. Jadi penutupan sekolah memang adalah konsekuensi ketika sekolah ada yang terpapar. Tapi proses pembelajaran tidak boleh berhenti, kita tetap alihkan ke daring sampai suansana benar-benar aman," terangnya
Afrianto juga meminta kepada seluruh pihak dan elemen masyarakat untuk berkomitmen mencegah serangan Covid-19 gelombang ketiga saat libur panjang Natal dan Tahun Baru 2022 nanti.
Untuk diketahui, sebanyak 113 orang tenaga pendidik dan murid dinyatakan positif Covid-19 usai dilakukan pemeriksaan oleh oleh Tim Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Kepolisian bersama tim Dinnas Kesehatan juga telah melakukan penelusuran terhadap kontak erat pasien.