Galian IPAL Bikin Macet, Dishub Belum Berlakukan Pengalihan Arus

IPAL-2021-5.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Aktivitas galian Instalasi Perpipaan Air Limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru masih menjadi satu sebab kemacetan di ruas jalan Kota Pekanbaru. Tak hanya itu, kerusakan jalan juga timbul akibat aktivitas ini.

Posisi galian berada di badan jalan. Padahal jalan tersebut merupakan ruas jalan yang padat arus lalu lintas. Sejumlah ruas jalan yang macet akibat galian IPAL yakni Jalan Ahmad Yani, Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Juanda dan sejumlah ruas jalan lainnya.

Pantauan riauonline.co.id, kemacetan terjadi pada jam sibuk pada pagi dan sore hari. Akibatnya kendaraan yang melintas harus bergantian melewati bekas galian tersebut. Mereka harus antre menanti giliran untuk melintas di ruas jalan tersebut.

 

Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru belum melakukan pengalihan arus di kawasan galian IPAL. Mereka bakal berkordinasi dengan forum lalu lintas untuk mencegah terjadinya kemacetan di kawasan itu.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yulianto menyampaikan permohonan maaf karena arus lalu lintas masyarakat terganggu akibat galian IPAL. Ia menjelaskan bahwa proyek IPAL merupakan program pemerintah yang harus digesa.

"Maka kita berupaya meminimalisir terjadinya gangguan lalu lintas. Kita juga akan melakukan evaluasi terhadap gangguan arus lalu lintas di kawasan itu bersama forum lalu lintas," ujarnya, Kamis 11 November 2021.

Forum tersebut merupakan gabungan dari sejumlah unsur yakni kepolisian, dinas PUPR dan dinas perhubungan. Mereka bakal membahas rekayasa lalu lintas untuk mencegah terjadinya kemacetan di kawasan proyek IPAL.


 

 

 

 

 

 

"Kalau perlu dilakukan rekayasa lalu lintas maka akan kita lakukan, tapi sejauh ini gangguan karena pengerjaan yang sedang berlangsung," kata Yuliarso.

Dirinya berharap masyarakat memaklumi kondisi ini. Ia menyebut bahwa solusi dari pihak dinas perhubungan yakni mengambil jalur alternatif di sekitar galian IPAL. "Kalau memang harus melewati jalan tersebut, tentu kita harus lewati sebagaimana baiknya," jelasnya.

Yuliarso mengaku belum memberlakukan pengalihan arus. Ia menyebut bahwa ruas jalan yang ada masih bisa digunakan. "Apabila nanti pengerjaannya memakan semua jalan, maka kita berlakukan pengalihan arus," pungkasnya.